Pegawai Pekerja Harian Lepas Sukarela Kabupaten Selayar Meradang Belum Terima SK

SELAYAR,- Nasib Tenaga Pegawai Pekerja Harian Lepas Sukarela (PHLS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar belum ada kepastian, Selasa (5/3/2024).

Pasalnya, puluhan PHLS yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Selayar hingga bulan Maret 2024 belum terima Surat Keputusan (SK) Honor Daerah

Menurut sumber yang namanya tidak mau dipublikasikan mengatakan kepada awak media mengatakan, puluhan nasib PHLS sampai saat ini belum ada kepastian, dikarenakan belum terima SK perpanjangan.

Dimana kata sumber, setiap tahunnya SK Honor daerah diberikan di awal tahun atau bulan Januari hingga pebruari. Namun tahun 2024 hingga bulan Maret 2024 para PHLS belum terima SK.

“Biasanya SK PHLS kami terima di Bulan Februari ini sudah masuk bulan Maret 2024 belum diberikan,” ujar sumber kepada media.

Dia mengatakan, belum terimanya SK Honor, tentunya nasib puluhan PHLS belum ada kepastian, apakah diperpanjang atau tidak, bahkan jika tidak SK proses pengajuan untuk gaji terhambat. Sementara pada tanggal 01 Maret 2024 ada beberapa PHLS yang mulai tidak kekantor karna tidak terima SK tersebut.

“Gimana mau gajian, kalau SK saja belum diterima, selain itu kami ini masih diperpanjang apa tidak sebagai PHLS di Pemkab Selayar ini,” jelasnya.

Hal senada dikatakan salah seorang PHLS lainnya. Dimana kata dia yang minta namanya tidak ditulis dimeria mengatakan nasib dirinya dan PHLS lainya.

“Jika belum terima SK, tentunya kami bekerja kurang fokus, bagaimana nasib dengan kami ini, bagaimana mengurus gaji kami, mau diperpanjang atau diberhentikan,” kata dia yang meminta namanya dirahasiakan.

Terpisah ketika dikonfirmasi, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Selayar Patta Amir melalui via telepon selulernya meski dalam keadaan aktif namun enggan diangkat. Ketika ditanya dikirim melalui pesan WhatsApp, meski sudah dibaca, namun tidak ada jawaban.***

Dalam satu bulan 2 Kadis Lingkup Pemda Selayar Non job jadi pertanyaan Publik

WARTASULSEL – Tersiar kabar dua Kepala Dinas di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dinonjobkan. Informasi itu sontak menjadi buah bibir masyarakat Kepulauan Selayar, terlebih lingkungan Pemerintahan Kabupaten. Sebab, masa Pemerintahan Basli Ali akan selesai dalam beberapa bulan ini pada tahun 2024.

Meski demikian, Bupati Selayar selaku Pembina Kepegawaian memiliki hak prograktif dalam mengatur sistem pemerintahan hingga diakhir masa jabatannya, namun kabar 2 Kadis nonjob ini mengejutkan sejumlah pihak.

Informasi yang diterima media ini, dua Kadis non job itu ialah Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Arsyad dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kepulauan Selayar Muhammad Ramli, ST.

Diketahui, Non Job adalah hukuman berat bagi ASN yang melakukan Pelanggaran dan kesalahan yang sangat berat, misalnya terbukti tidak setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945, apa bila pejabat yang non job sama sekali tidak melakukan kesalahan atau sedang tidak terkena sanksi kedisiplinan, maka ini adalah keputusan sewenang – wenang dan penyalahgunaan wewenang Pemerintah.

Dikonfirmasi salah satu Pihak Badan Kepegawaian Daerah via WhatsAppnya, membenarkan hal itu bahwa dalam satu Bulan ini terjadi dua Pejabat di Non Job kan. Ucapnya

Humas Lira saat dikonfirmasi mengatakan, Non job bisa namun semuanya ada dasarnya, mungkin karena kinerjanya kurang bagus, selain dasar yang lain. Tetapi kenapa harus diturunkan minimal selevel, tetap Bupati yang lebih berhak dan memberikan evaluasi kepada para bawahannya akan tetapi kenapa dalam Bulan Januari 2024 ini terjadi dua Pejabat Non Job?Ungkap Humas Lira

Miris, Kepedulian Pemdes Jinato kepada warga di kesampingkan

WARTASULSEL – Astang, warga Dusun Kayu Bulan Desa Jinato, Kecamatan Taka Bonerate Kabupaten Kepulauan Selayar, mengaku rumahnya yang rumahnya tertimpa pohon tumbang imbas angin kencang yang terjadi pada Minggu 10 Desember 2023 lalu, hingga saat ini tidak terlaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Saya pastikan belum di laporkan ke Dinas Sosial, Pak. Buktinya sampai sekarang tidak pernah ada Staf Desa Jinato yang mengambil data, apa-apa saja kerusakan rumah saya setelah tertimpa pohon tumbang tersebut,” ucap Astang, kepada Pewarta, pada Sabtu (23/12/2023) malam.

Dia menjelaskan jika rumahnya tertimpa pohon seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 10 Desember 2023 malam. Saat itu, kata Astang, tiba-tiba saja datang angin kencang dan merubuhkan sebuah pohon besar yang kemudian menimpa bagian depan atau serambi rumahnya.

Ditanya terkait harapannya kepada Pemerintah Desa yang saat ini belum juga melaporkan kejadian tersebut ke Pihak Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar, Astang hanya terdiam. Pasalnya, kata Astang, pasca kejadian tidak seorang pun Pemerintah Desa Jinato yang datang mendata atas bencana yang menimpanya.

“Kalau ditaksir untuk membiayai kerusakannya itu kurang lebih 3 jutaan. Bagi orang lain itu mungkin kecilji, Pak,” ucapnya.

Dia hanya bisa pasrah dengan kejadian yang dialaminya. Sementara itu, pihak Tagana Dinsos Kepulauan Selayar Andi Tanrasang saat dikonfirmasi Pewarta, pada Minggu (23/12/2023) pagi, mengatakan belum ada laporan bencana dari Pemerintah Desa Jinato yang diterima oleh pihak Dinsos Selayar. “Belum,” jawabnya.

Hal yang sama juga disampaikan Patta Raja selaku Kabid Limjamsos Dinas Sosial Kepulauan Selayar. Kepada Pewarta dirinya juga mengatakan jika belum ada laporan yang diterimanya dari pihak Pemerintah Desa Jinato. “Belumpi,” jawab Patta Raja, singkat. (Tim).

Tim Sar Gabungan Evakuasi 3 Korban Jolor Tenggelam di Perairan Pattumbukang Selayar

WARTASULSEL, Selayar – Telah terjadi Laka Laut jolloro tenggelam Perairan pattumbukang Kecamatan bontosikuyu kabupaten Kepulauan selayar, disinyalir penyebab kecelakaan itu akibat kelebihan penumpang dan muatan sehingga kapal miring lalu tenggelam.Jumat, (22/12/2023).

Diketahui Kapal itu memuat penumpang 10 orang penumpang dan 3 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia atas nama, identitas ketiga korban meninggal, Salmawati 45 TH (P), agus salim 42 TH (L), madil 11 TH (L)

Dari keterangan Keluarga Korban, Iswandi bahwa Ketiganya korban beralamat di dusun Binanga Sombayya, Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan selayar. Semantara 7 korban lainnya berhasil selamat dengan berenang ke tepi pantai terdekat.

Selain itu Aswandi juga menerangkan bahwa, Kronologis kejadian tenggelamnya jolor tersebut bahwa pada saat kejadian Jollorok berangkat dari dermaga Pattumbukang menuju kebun yg berada di dusun monge dengan membawa penumpang 10 orang, 5 orang dewasa dan 5 orang anak anak, beberapa saat setelah meninggalkan dermaga Pattumbukang jollorok tersebut oleng miring kekiri karena panik hingga beberapa penumpang loncat ke laut dan sebagian masih tetap bertahan di jollorok. Selanjutnya penumpang yang masih bertahan di jollorok berenang ke tepi pantai dengan menopang kapal joroknya.

“Saudara moh irsan melihat korban salmawati yang tenggelam dan memberikan pertolongan dan dibawa ke arah tepi pantai. Dikarenakan banyak minum air korban dinyatakan meninggal dunia”, lanjutnya.

Informasi dari Pos Angkatan Laut di Kepulauan selayar, Danpos AL Letda Laut P Erwanto mengatakan bahwa pada pukul 24.00 WITA, keluarga korban melaporkan kepada pihak basarnas selayar bahwa 2 orang masih belum ditemukan, Setelah menerima laporan warga tim gabungan Basarnas, Pos AL selayar dan Tagana menuju ke pattumbukang untuk melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.

Pada hari Sabtu tgl 23 Desember 2023 pukul 06.45 WITA tim gabungan berhasil menemukan 2 korban di dasar laut di kedalaman kurang lebih 3 meter. Kemudian korban dievakuasi ke dermaga pattumbukang dan selanjutnya dibawa ke rumah duka dusun Binangasombaiya, Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Berikut adalah identitas Korban Perahu tenggelam, yang dirilis oleh Dan SAR Kepulauan Selayar diantaranya yakni, Moh irsan 49 tahun (pemilik jolor), Ikong 50 th, Salmawati 45 th (MD), Agus salim 42 th (MD), Madil 11 th (MD), Idil 5 th , Emi rahmawati 42 th Salsabila 15 th, Sahrul 13 th dan Alip 15 tahun.

“Pencarian kami lakukan dengan menggunakan perahu karet bersama tim Tagana Dinsos dan TNI selama kurang lebih 2 jam, berdasarkan laporan lokasi yang kami terima”, jelas Raswan Dan Pos SAR Kepulauan Selayar.

Angkut 20 orang penumpang, jolor asal Polassi tenggelam 1 korban jiwa

WARTASULSEL – Sebuah perahu jolloro tenggelam di perairan antara Pulau Polassi dan Pulau Tambolongan Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (9/12/2023) siang.

Jolloro milik Damir mengangkut 20 orang penumpang, dan satu orang diantaranya meninggal. Demikian dikemukakan Muh. Safri warga Pulau Polassi saat dikonfirmasi awak media.

Muh. Safri membenarkan perahu jolloro tersebut tenggelam di perairan antara Pulau Tambolongan dan Pulau Polassi. Selain 20 orang penumpang, jolloro tersebut menyangkut tiga unit motor.

Para korban hendak kembali ke Polassi usai menghadiri pesta pernikahan di Pulau Tambolongan. Namun dalam perjalanan, cuaca buruk mengadang hingga jolloro dihantam gelombang yang mengakibatkan perahu Jolloro tenggelam.

“Korban star dari Batu Palangka Pulau Tambolongan menuju Pulau Polassi,” jelasnya

Kendati korban berhasil dievakuasi oleh warga Polassi dan Tambolongan. Namun, salah seorang korban tenggelam, dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi ke daratan Pulau Tambolongan. Warga tersebut bernama Citraeni.

Hingga berita ini ditayangkan masih menunggu informasi lebih lanjut.

Pembangunan sarana air bersih tidak maksimal di Desa Tanete Selayar sejak 2017

WARTASULSEL – Proyek pembangunan sarana air bersih senilai Totalnya 26 M terlaksana baru 14 M itupun pekerjaan belum selesai 100% di Desa Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar dinilai mubazir lantaran sejak pembangunannya pada 2017 lalu hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. 12/09/2023

Masyarakat Desa Tanete menyayangkan adanya sumber air yang di bangun sejak 2017 silam tidak berfungsi sebagaimana apa yang diharapkan masyarakat.

Proyek tersebut belum dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Tanete pada umumnya.

Ditempat terpisah Kepala Dusun Boritta Andi Darring mengatakan, bak dan sumur bor ini dibangun pada 2017 hingga kini tidak berfungsi karena tidak dilanjutkan dan diketahui Proyek ini dari Balai Pompengan Jekneberang, sebelum pembangunan Lokasi awal akan ditempatkan di sekitaran tempat dibangunnya bak air. Menurut pemerintah setempat bermula ingin dikelola Pemerintah Desa tapi pihak pengadaan tidak setujui, jika seperti itu harus beli lahan untuk pembangunan. Ungkapnya

Diketahui Bak penampungan air berdiri diatas lahan 160 m² disertai dengan Solar Cell pembangkit listrik dengan kapasitas penampungan 500 kubik ini bisa mengalir ke banyak lokasi.

Pantauan awak media wartasulsel.org di lapangan, lokasi pembangunan sumur bor di Desa Tanete, terlihat sejumlah batang pipa berwarna putih berserakan, sementara sebuah kotak putih juga berdiri tegap dan pipa terlihat tidak bersambung dengan satu sama lainnya

Pada saat yang sama dikonfirmasi mantan Desa Iskandar kepada awak media di kediamannya Desa Tanete Selasa 12/09/2023, membenarkan hal itu bahwa semenjak dirinya menjabat Kepala Desa, memang dibangun pada 2017 dan tidak bermanfaat bagi masyarakat. Ucap Iskandar

Masyarakat dan Pemerintah setempat berharap adanya tindak lanjut proyek ini agar bisa di nikmati masyarakat Desa Tanete maupun diluar desa, pemerintah setempat berharap kegiatan seperti ini bagus dikelola Bumdes guna meningkatkan PAD Desa Tanete pada umumnya.

37 Anak Terserang Penyakit Cacar di Desa Karumpa, Ini penuturan Babinsa

WARTASULSEL, Kepulauan Selayar- Sebanyak 37 anak dilaporkan terserang penyakit Cacar di wilayah Desa Karumpa Kecamatan Pasilambena Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa 29/8/23.

Penyakit Cacar atau yang biasa dikenal masyarakat selayar dengan nama Sarampa ini merupakan penyakit menular yang bisa menyebar melalui udara dan juga dari kontak kulit dengan penderita.

Sebagai Babinsa di Desa Karumpa Koramil 1415-03/Pasimarannu, Serda Abd. Majid turun langsung menjenguk dan melihat keadaan warga binaannya. Pihaknya juga berkordinasi dengan tenaga kesehatan dalam hal ini Bidan Desa Karumpa untuk mencari solusi demi pemulihan anak-anak yang terserang Sarampa tersebut.

“ Hari ini kami sudah berkeliling dan sebanyak 9 anak sempat kami pantau kondisinya, mereka rata-rata berumur dibawah 10 tahun “ ujarnya.

Babinsa juga menyampaikan bahwa mayoritas warga masih menggunakan obat tradisional untuk mengobati penyakit ini, seperti Air kelapa muda warna merah dan ramuan tradisional lainnya.

“ Mereka (warga) banyak yang sudah memberikan obat tradisional kepada anak mereka, jika nanti belum ada perkembangan baru kami arahkan untuk mengkonsumsi obat dari Puskesmas “ lanjut Babinsa.

Sementara itu, Dandim 1415/Selayar yang telah menerima laporan dari Babinsa, memerintahkan kepada Babinsa agar tetap memantau perkembangan kesehatan warganya dan melaporkan pada kesempatan pertama jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“ Kami tetap memonitor penyebaran penyakit ini, jika penyebarannya tidak bisa dikendalikan maka akan kami kordinasikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar “, ungkap Dandim.

Paman dan Ponakan terlibat pertikaian, keduanya bersimbah darah

WARTASULSEL – Telah terjadi perkelahian menggunakan senjata tajam di Dusun Bontosaile Desa Buki Timur antara Sdr. Andi Solle(55 ) dan Sdr. Muh. Jafar (46) (Kadus Bontosaile)

Diketahui keduanya sudah di bawah ke RSUD. KH. Hayyung Selayar dan menjalani perawatan intensif oleh perawat dan keduanya tidak ada yang lain satu keluarga.

Kronologis kejadian yang sampai saat ini belum diketahui pasti karena masyarakat dan keluarga tidak tahu persis apa motif kejadian yang menimpa keduanya.

Dari kejadian tersebut, Sdr Andi Solle (55) saat ini belum sadarkan diri akibat banyaknya luka yang dialami, sedangkan Sdr. Muh Jafar (46) mengalami luka pada leher bagian kiri yang lumayan dalam dan belum bisa memberikan keterangan lebih detail. Barang bukti yang diamankan oleh Pihak Polsek saat ini sebilah parang.

Terlihat dilokasi Rumah sakit, para keluarga saling berbaur tidak terlihat keadaan yang mungkin bisa muncul kejadian yang tidak diinginkan.

Hingga berita ini ditayangkan masih menunggu informasi lebih lanjut dari Pihak Kepolisian dan saat ini suasana dalam kondisi aman.

 

71 Paskibra dikukuhkan Bupati Kepulauan Selayar

WARTASULSEL – Upacara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang nantinya akan mengembang tugas mengibarkan bendera Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Republik Indonesia tahun 2023 tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar.

Sebanyak 71 anggota Paskibra dikukuhkan oleh Bupati Kepulauan Selayar H. Muh. Basli Ali dalam

Upacara pengukuhan yang dilaksanakan di Lapangan Tenis Gedung Dekranasda Kepulauan Selayar dan disaksikan para orang tua Paskibra, Selasa (15/08/2023).

Bupati Selayar, H. Basli Ali dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat bertugas kepada Paskibra yang telah siap menjalankan tugas atas amanah yang diemban sebagai pasukan pengibar bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dilaksanakan di Lapangan Pemuda Benteng.

“Anggota Paskibraka adalah pemuda-pemudi terpilih, kalian harus bangga karena untuk menjadi paskibraka tidaklah mudah, harus melalui seleksi yang ketat dan yang terbaiklah yang terpilih,” ujar Basli Ali.

Persiapkan diri kalian baik-baik sejak saat ini, untuk melewati tonggak sejarah yang penting dalam melanjutkan tugas kepemimpinan, Pemuda Pemudi Indonesia diharapkan dapat tampil dan meneruskan cita-cita perjuangan bangsa hari dan kelak, imbuhnya.

Lebih lanjut, Bupati meminta Paskibra memegang prinsip rela berkorban demi keutuhan bangsa, beraklak mulia, dan memiliki semangat untuk mengabdi dan berbuat yang terbaik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Prosesi pengukuhan ditandai dengan mencium Sang Saka Merah Putih sambil diiringi lagu ‘syukur’, selanjutnya dilakukan pemasangan kendit oleh Bupati kepada dua orang perwakilan Paskibraka sebagai tanda resmi menjadi Anggota Paskibra Kabupaten Kepulauan Selayar.

Seusai pelaksanaan upacara penggunaan itu, Dandim 1415 Selayar berharap proses pengibaran Sang Merah Putih berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya berharap pada pelaksanaan HUT RI 78 di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kepada anak anakku para anggota paskibra agar tetap jaga kesehatan dan persiapkan mental dan fisiknya untuk melaksanakan amanah ini,” Ungkap Letkol Nanang Agung Wibowo.

Dandim juga yakin para Anggota Paskibra mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab mulai dari pengibaran hingga penurunan Sang Merah Putih nantinya. (Andi Rusman)

6 Besar Calon anggota Bawaslu Selayar hasil seleksi Timsel

WARTASULSEL – Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar mengumumkan hasil Tes Kesehatan dan Wawancara Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Senin (31/7/2023). 

Pengumuman tersebut masing-masing di tandatangani oleh Tim Seleksi Calon Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdiri dari 5 orang, yakni Dr. Muhammad Syahid.,ST.,MT., M. Nawir, S.S., Dr. Sufyanto, S.Ag, M.Si., Dr. Mardia, S.Ag.,M. Pd.I., dan Muhammad Ridha, S.HI, MA.

Dalam pengumuman tersebut, terdapat 6 calon Anggota Bawaslu yang dinyatakan lulus seleksi Tes Kesehatan dan Wawancara Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar. Ke-6 nama tersebut, antara lain ;

1. Suharno, SH

2. Nurul Badriyah

3. Azmin Khaidar

4. Supriadi, SE

5. Herawaty Mufid, SH

6. Dian Syaputra

Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, dalam pengumuman tersebut mengatakan nama-nama yang dinyatakan lulus, selanjutnya akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang akan dilaksanakan oleh Bawaslu.

Kemudian kepada masyarakat dimohon untuk memberikan tanggapan tertulis terhadap Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kepulauan Selayar, yang ditujukan kepada Ketua Bawaslu, dimana identitas pelapor akan dirahasiakan. (Red)

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.