Karutan Selayar Himbau Warga Binaan Taati Aturan yang Berlaku

WARTASULSEL, Selayar – Kepada Rutan Kelas IIB Selayar, Kanwil Kemenkumham Sulsel, Ario Galih Maduseno memberikan arahan dan perkenalan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (01/11).

Usai kegiatan senam pagi, seluruh WBP berkumpul santai di lapangan rutan untuk menerima pengarahan Kepala Rutan Selayar, Ario Galih Maduseno.

Dalam arahannya, Ario Galih Maduseno menghimbau seluruh warga binaan untuk selalu mengikuti peraturan yang ada dengan harapan kembali pulang di tengah-tengah keluarga dengan keadaan sehat.

Lebih lanjut beliau meminta seluruh warga binaan untuk senantiasa terus memperbaiki diri kearah yang lebih baik dengan terus belajar dan introspeksi diri.

“Kita berada disini merupakan sebuah proses kehidupan yang harus dijalani, setelah tiba masanya kalian kembali ke keluarga harus pulang lewat pintu dan berpamitan kepada petugas,” tutur Ario Galih Maduseno sambil menunjuk ke pintu portir.

Terakhir, Kepala Rutan Selayar, Ario Galih Maduseno mengajak seluruh warga binaan menghilangkan rasa stress dengan cara bersama-sama berteriak dengan suara lantang.

banner Umbulukumba.ac.id Asa

Warga keluhkan Drainase yang tertimbun material pembangunan KUA Benteng

WARTASULSEL, Selayar – Warga Jalan MT. Haryono Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng beberapa bulan terakhir selalu menjadi keluhan warga setempat terkait drainase yang tidak mengalir akibat tertimbun material pembangunan Kantor Urusan Agama Benteng sehingga air yang ada meluap ke badan jalan sehingga menimbulkan aroma tidak sedap.

Diketahui, pembangunan gedung Kantor Urusan Agama Benteng sudah selesai namun Pihak Kontraktor dianggap tidak memperhatikan material yang masih ada.

Salah satu warga Sahrir di dekat lokasi tersebut mengatakan, dengan tidak mengalirkan drainase yang tertimbun material bangunan merasa terganggu apalagi disini terdapat warung makan secara tidak langsung merugikan bagi pemilik warung tersebut. Bebernya.

Drainase yang tertimbun material pembangunan KUA Benteng
Drainase yang tertimbun material pembangunan KUA Benteng

” kami berharap pihak Kontraktor atau pelaksana secepatnya bisa di bersih kan material bangunannya agar tidak mengganggu aktivitas warga, apalagi sekarang sudah menghampiri musim penghujan ” ungkap nya

Pantauan Reksanews.com di Lokasi tersebut memang saluran drainase yang terhalang oleh material bangunan kantor. Saluran drainase terhalang oleh timbunan tanah dan bebatuan yang menyebabkan tidak lancarnya aliran air.

Pembangunan sarana air bersih tidak maksimal di Desa Tanete Selayar sejak 2017

WARTASULSEL – Proyek pembangunan sarana air bersih senilai Totalnya 26 M terlaksana baru 14 M itupun pekerjaan belum selesai 100% di Desa Tanete Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar dinilai mubazir lantaran sejak pembangunannya pada 2017 lalu hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. 12/09/2023

Masyarakat Desa Tanete menyayangkan adanya sumber air yang di bangun sejak 2017 silam tidak berfungsi sebagaimana apa yang diharapkan masyarakat.

Bak Penampungan air dengan ukuran 30×60 meter dengan kapasitasnya 500 kubik

Proyek tersebut belum dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Tanete pada umumnya.

Ditempat terpisah Kepala Dusun Boritta Andi Darring mengatakan, bak dan sumur bor ini dibangun pada 2017 hingga kini tidak berfungsi karena tidak dilanjutkan dan diketahui Proyek ini dari Balai Pompengan Jekneberang, sebelum pembangunan Lokasi awal akan ditempatkan di sekitaran tempat dibangunnya bak air. Menurut pemerintah setempat bermula ingin dikelola Pemerintah Desa tapi pihak pengadaan tidak setujui, jika seperti itu harus beli lahan untuk pembangunan. Ungkapnya

Diketahui Bak penampungan air berdiri diatas lahan 160 m² disertai dengan Solar Cell pembangkit listrik dengan kapasitas penampungan 500 kubik ini bisa mengalir ke banyak lokasi.

Pantauan awak media wartasulsel.org di lapangan, lokasi pembangunan sumur bor di Desa Tanete, terlihat sejumlah batang pipa berwarna putih berserakan, sementara sebuah kotak putih juga berdiri tegap dan pipa terlihat tidak bersambung dengan satu sama lainnya

Pada saat yang sama dikonfirmasi mantan Desa Iskandar kepada awak media di kediamannya Desa Tanete Selasa 12/09/2023, membenarkan hal itu bahwa semenjak dirinya menjabat Kepala Desa, memang dibangun pada 2017 dan tidak bermanfaat bagi masyarakat. Ucap Iskandar

Masyarakat dan Pemerintah setempat berharap adanya tindak lanjut proyek ini agar bisa di nikmati masyarakat Desa Tanete maupun diluar desa, pemerintah setempat berharap kegiatan seperti ini bagus dikelola Bumdes guna meningkatkan PAD Desa Tanete pada umumnya.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.