Warta Sulsel ORG

Energi Listrik Bangkitkan UMKM Pantai Merpati Bulukumba

Suasana malam hari pantai merpati Bulukumba, Minggu (27/10/24) / Mutiara

WARTASULSEL, Bulukumba – Pantai Merpati di Bulukumba, yang dulunya hanyalah sebuah destinasi wisata alam biasa, kini telah berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi yang hidup dan dinamis, terutama bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan adanya akses listrik yang stabil dan terus mengalir sepanjang hari, pantai ini kini menjadi tempat di mana masyarakat setempat dapat mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan perekonomian lokal. Tidak hanya memberikan keindahan alam, Pantai Merpati kini juga menjadi simbol bagaimana energi listrik dapat mengubah kehidupan banyak orang.

Dulu, Pantai Merpati hanya ramai dikunjungi pada siang hari. Saat malam tiba, pantai ini perlahan-lahan tenggelam dalam kegelapan dan sunyi. Para pedagang makanan dan minuman yang mengandalkan cuaca cerah dan waktu siang untuk berjualan sering kali harus menutup lapak mereka lebih awal karena tidak ada listrik yang mendukung aktivitas malam hari. Namun, semuanya berubah ketika pasokan listrik mulai menjangkau setiap sudut pantai, membuka peluang baru bagi para pedagang untuk memperpanjang jam operasional mereka.

Kini, ketika malam tiba, Pantai Merpati dipenuhi dengan lampu-lampu terang dari kios-kios yang berjejer di sepanjang pantai. Suasana yang dulu sunyi kini berubah menjadi semarak dengan hiruk pikuk para pedagang yang sibuk melayani pelanggan, anak-anak yang bermain di pinggir pantai, dan pengunjung yang duduk bersantai menikmati angin malam. Kehadiran listrik di pantai ini benar-benar membawa perubahan besar bagi semua yang terlibat.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Nanna, seorang pedagang bakso bakar dan minuman Pop Ice yang sudah lama berdagang di Pantai Merpati. Bagi Ibu Nanna, listrik bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memberi kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan adanya listrik, ia dapat menyimpan bahan-bahan baku di dalam freezer, menjaga es tetap beku hingga malam hari, dan bahkan menambah variasi menu minuman segar untuk para pengunjung pantai.

“Dulu, saya selalu khawatir kalau jualan es di sore atau malam hari karena esnya cepat mencair. Tapi sekarang, berkat listrik, saya bisa menjaga es tetap beku sepanjang hari, bahkan sampai malam. Pelanggan saya juga semakin banyak yang datang malam hari untuk menikmati bakso bakar dan minuman segar. Ini benar-benar mengubah cara saya berjualan,” ujar Ibu Nanna dengan penuh antusias saat diwawancarai oleh WARTASULSEL pada Minggu (27/10/2024).

Ibu Nanna juga menambahkan bahwa dengan adanya listrik, ia sekarang lebih fleksibel dalam mengatur waktu dan tidak perlu terburu-buru menghabiskan dagangan di siang hari. Ia bahkan mulai merencanakan untuk menambah variasi menu seperti sosis bakar dan aneka jus buah yang segar. “Dengan adanya listrik, saya bisa menggunakan alat pemanggang yang lebih canggih untuk bakso dan sosis, serta blender untuk membuat jus. Ini benar-benar membuka peluang bagi saya untuk terus berinovasi dan menambah variasi menu,” ungkapnya.

Selain itu, listrik juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pedagang di Pantai Merpati. Ibu Nanna mengakui bahwa dengan adanya penerangan di kiosnya, ia merasa lebih aman untuk berjualan hingga malam. Lampu-lampu yang menerangi kios-kios para pedagang membuat suasana di Pantai Merpati lebih hidup dan ramah bagi pengunjung yang datang pada malam hari.

“Dulu, saya takut kalau berjualan sampai malam karena gelap dan sepi. Tapi sekarang, dengan adanya lampu, pantai ini jadi lebih ramai dan saya merasa aman. Pengunjung juga banyak yang datang untuk makan malam sambil menikmati suasana pantai. Saya sangat bersyukur dengan adanya listrik ini,” lanjut Ibu Nanna.

Tidak hanya para pedagang yang merasakan dampak positif dari kehadiran listrik di Pantai Merpati. Para pengunjung pun turut menikmati kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh infrastruktur listrik yang stabil. Rizki, seorang pengunjung setia Pantai Merpati, mengaku sangat mengapresiasi perubahan yang terjadi di pantai ini sejak listrik hadir.

“Dulu kalau datang ke sini sore-sore, saya hanya bisa menikmati pantai sampai matahari terbenam. Setelah itu, pantainya jadi sepi dan gelap. Tapi sekarang, suasana malam di sini jadi lebih asyik. Banyak kios makanan yang buka sampai malam, lampu-lampu menerangi sepanjang pantai, dan saya bisa nongkrong lebih lama bersama teman-teman. Listrik benar-benar membawa perubahan besar bagi tempat ini, dan saya sangat mengapresiasi upaya PLN yang telah mendukung para pedagang di sini dengan listrik yang stabil,” kata Rizki sambil menikmati minuman segarnya.

Kehadiran listrik juga membuat Pantai Merpati semakin menarik sebagai destinasi wisata malam hari. Andi, seorang pengunjung lain yang sering datang bersama keluarganya, merasa bahwa suasana di Pantai Merpati semakin nyaman dan ramah keluarga. “Sekarang kami bisa datang kapan saja, tidak hanya siang hari. Malam hari di pantai ini sangat menyenangkan, terutama dengan banyaknya pilihan makanan dan minuman yang tersedia. Anak-anak saya suka sekali makan bakso bakar sambil bermain di tepi pantai. Terima kasih kepada PLN yang sudah membantu membuat pantai ini lebih hidup,” ungkap Andi.

Listrik bukan hanya menghadirkan kemudahan dalam operasional para pedagang, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi ekonomi lokal. Dengan adanya pasokan listrik yang stabil, banyak pelaku UMKM yang mulai merencanakan untuk memperluas bisnis mereka. Ibu Nanna misalnya, bercita-cita untuk membuka cabang kiosnya di lokasi lain di sekitar Pantai Merpati. “Saya ingin membuka satu lagi kios di sini, mungkin dengan menu yang lebih bervariasi. Dengan adanya listrik, saya yakin bisa melayani lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatan saya,” kata Ibu Nanna penuh harapan.

Tak hanya itu, PLN juga berperan besar dalam mendukung kegiatan sosial dan budaya di Pantai Merpati. Dengan adanya listrik, pantai ini sering digunakan sebagai lokasi untuk berbagai acara, seperti festival budaya, pasar malam, hingga pertemuan keluarga. Semua acara ini bisa terlaksana dengan lancar berkat adanya listrik yang membuat area pantai tetap terang dan nyaman hingga larut malam.

Pengaruh positif dari hadirnya listrik di Pantai Merpati juga dirasakan oleh masyarakat sekitar. Banyak di antara mereka yang kini memiliki kesempatan untuk membuka usaha baru di pantai ini, memanfaatkan suasana yang semakin ramai dan penerangan yang memadai. Bagi masyarakat setempat, Pantai Merpati bukan lagi sekadar tempat wisata alam, melainkan juga menjadi tempat mencari nafkah dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.

Pak Amir, seorang penjual jus buah merasakan betul manfaat kehadiran listrik dalam usahanya. “Dulu saya hanya bisa berjualan jus di siang hari, karena alat-alat yang saya gunakan tidak bisa bekerja tanpa listrik. Tapi sekarang, saya bisa terus melayani pelanggan sampai malam. Pengunjung semakin banyak yang datang malam-malam untuk menikmati jus segar. Ini benar-benar membantu usaha saya berkembang,” ujar Pak Amir dengan senyum penuh rasa syukur.

Transformasi Pantai Merpati menjadi pusat kegiatan UMKM yang hidup dan dinamis ini merupakan bukti nyata bagaimana infrastruktur listrik dapat menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para pelaku usaha kini memiliki kesempatan untuk berkembang lebih besar, dan para pengunjung pun menikmati pengalaman yang lebih lengkap dan nyaman saat berkunjung ke pantai ini.

Dengan adanya dukungan listrik yang terus mengalir, Pantai Merpati tidak hanya menjadi tempat yang indah untuk bersantai, tetapi juga menjadi jantung perekonomian lokal yang terus berdetak. Para pedagang seperti Ibu Nanna, Pak Amir, dan banyak pelaku UMKM lainnya kini dapat menjalankan usaha mereka dengan lebih leluasa, berinovasi, dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung.

Melalui upaya yang terus berkelanjutan, PLN telah berperan penting dalam menghadirkan energi yang membawa kehidupan baru di Pantai Merpati. Energi listrik bukan hanya sekadar sumber daya, tetapi juga menjadi fondasi bagi harapan dan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Bulukumba. Pantai Merpati adalah bukti bahwa dengan dukungan infrastruktur yang tepat, potensi lokal dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi semua.

banner Umbulukumba.ac.id Asa

Kincir Angin di Tengah Lanskap Terbuka: Energi Bersih untuk Masa Depan

WARTASULSEL, Jeneponto -Di bawah langit biru yang tak berujung, berdiri deretan kincir angin yang memukau mata dan hati. PLTB Jeneponto Sulawesi Selatan, dengan baling-baling raksasanya, menjadi saksi bisu bagi perjalanan manusia yang ingin berdamai dengan alam. Angin yang dulu hanya sebuah hembusan ringan yang melintasi ladang-ladang dan pepohonan kini telah berubah menjadi sumber kehidupan baru, menghasilkan energi bersih yang menghidupi ribuan rumah dan keluarga.

Kincir-kincir angin itu tidak hanya berdiri sebagai mesin penghasil listrik; mereka adalah simbol harapan. Setiap putaran baling-balingnya membawa pesan tentang masa depan yang lebih baik, masa depan di mana anak-anak kita bisa menghirup udara yang bersih dan melihat dunia yang tetap hijau. Di tengah segala kerusakan yang disebabkan oleh pencemaran dan perubahan iklim, PLTB Jeneponto hadir sebagai jawaban yang lembut namun tegas: bahwa kita bisa berubah, bahwa kita bisa memilih jalan yang lebih bijak untuk merawat bumi.

Angin yang dulu dianggap tak bernilai kini menjadi penjaga masa depan. Dengan anggun, ia menyapu baling-baling kincir, menghidupkan turbin-turbin raksasa yang tak pernah lelah berputar. Dari setiap putarannya, lahirlah energi yang tidak hanya menerangi rumah-rumah di Sulawesi Selatan, tetapi juga memberikan harapan bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam energi terbarukan. Setiap kilowatt yang dihasilkan bukan sekadar listrik, melainkan simbol dari perubahan besar yang tengah kita capai, perubahan menuju kemandirian energi dan keberlanjutan yang sejati.

Bayangkan, di malam hari ketika kegelapan turun, kincir-kincir angin itu terus berputar, tak henti-hentinya menyuplai energi. Cahaya lampu yang menerangi rumah-rumah di desa dan kota berasal dari kekuatan alam yang tak pernah habis. Anak-anak belajar dengan tenang di bawah terang lampu, sementara para pekerja tetap beraktivitas tanpa khawatir akan mati listrik. Kincir angin ini, dalam kesunyian malam, seolah berbisik lembut kepada setiap orang bahwa dunia bisa berubah lebih baik jika kita mau mendengarkan alam dan berjalan berdampingan dengannya.

PLTB Jeneponto adalah lebih dari sekadar proyek pembangunan. Ia adalah simbol persahabatan antara manusia dan alam. Kita tidak lagi memaksa bumi untuk memberi lebih dari yang ia miliki. Sebaliknya, kita belajar dari alam, memanfaatkan angin yang tiada henti untuk menopang kehidupan kita. Inilah bentuk cinta kita pada bumi yang semakin rapuh; bentuk tanggung jawab kita untuk meninggalkan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Setiap putaran kincir membawa cerita tentang masa depan yang bebas dari polusi, tentang hari esok yang lebih hijau dan lebih damai. Di dunia yang kian panas oleh ulah manusia, PLTB Jeneponto hadir sebagai oase harapan. Di tempat ini, teknologi dan alam bersatu dalam harmoni. Tidak ada asap, tidak ada suara bising, hanya angin yang dengan tenang berputar, memberi kita energi yang bersih dan berkelanjutan.

Di balik setiap kincir angin yang berputar di Jeneponto, ada sebuah perjuangan panjang yang tidak selalu mudah. Ada tangan-tangan yang bekerja keras untuk membangun infrastruktur ini, untuk mewujudkan mimpi energi terbarukan bagi Indonesia. Ada harapan-harapan yang tertanam di setiap fondasi yang ditancapkan di tanah, bahwa apa yang kita bangun hari ini bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita. Bahwa mereka pantas mewarisi bumi yang masih hijau, yang masih penuh kehidupan.

Kincir-kincir angin di Jeneponto mengajarkan kita bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Bahwa energi bersih bukanlah mimpi yang terlalu jauh. Kita bisa melakukannya, kita bisa mencapainya dan PLTB Jeneponto adalah bukti nyatanya. Langit yang biru, angin yang terus berhembus, dan baling-baling yang tak henti berputar adalah saksi dari perubahan yang sedang kita usahakan.

Hari ini, di bawah bayang-bayang kincir angin yang menjulang tinggi, kita berdiri dan melihat masa depan dengan keyakinan baru. Masa depan yang lebih bersih, lebih cerah, dan lebih penuh harapan. Dan semua itu dimulai dari hembusan angin yang berputar di Jeneponto, hembusan angin yang tidak hanya menggerakkan kincir-kincir raksasa itu, tetapi juga menggerakkan mimpi kita akan dunia yang lebih baik.

PLTB Jeneponto: Menyinari Harapan, Meniupkan Kehidupan

WARTASULSEL, Jeneponto – Di pesisir selatan Sulawesi, tepatnya di Jeneponto, deretan kincir angin berdiri megah, meliuk di bawah langit biru. Bukan sekadar pemandangan estetis, deretan kincir ini adalah simbol modern dari energi yang bersumber dari alam, tepatnya dari angin yang berhembus di wilayah ini. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto, yang berkapasitas 72 MW, telah menjadi titik tolak bagi perubahan besar dalam penyediaan energi di Indonesia, khususnya di wilayah timur.

Energi terbarukan yang dihasilkan oleh PLTB ini tidak hanya menggantikan sumber energi fosil yang semakin menipis, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Dulu, Jeneponto dikenal sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia, sebuah daerah yang bergantung pada cuaca kering yang seringkali menjadi tantangan bagi keseharian mereka. Namun, angin yang bertiup sepanjang tahun di wilayah tersebut, kini telah berubah menjadi salah satu kekuatan alam yang paling berharga, menggerakkan turbin-turbin angin raksasa untuk menghasilkan listrik bersih bagi ribuan rumah di wilayah ini.

Kehadiran PLTB Jeneponto mengubah wajah ekonomi setempat. Peningkatan akses listrik yang stabil tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga merambah ke sektor-sektor lain seperti pertanian, industri kecil, dan pariwisata. Para petani yang dulu bergantung pada pola musim kini memiliki opsi untuk menggunakan alat-alat pertanian bertenaga listrik yang lebih efisien, membantu mereka meningkatkan hasil produksi. Industri kecil di wilayah tersebut, terutama pengolahan hasil laut dan garam, kini dapat beroperasi lebih efektif berkat suplai energi yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.

Selain manfaat ekonomi, PLTB Jeneponto juga memberi dampak sosial yang signifikan. Syarifuddin, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi PLTB, bercerita tentang bagaimana listrik stabil dari pembangkit ini telah membawa perubahan besar bagi keluarganya. “Dulu kami sering kesulitan, terutama di malam hari. Listrik sering mati, dan anak-anak sulit belajar. Sekarang, setelah ada PLTB, rumah kami selalu terang, dan usaha kecil istri saya pun bisa berjalan lebih lancar,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh wartasulsel.org pada Minggu (27/10/24). “Kami merasa hidup lebih tenang dan nyaman dengan adanya listrik yang selalu tersedia.” tambahnya.

Senada dengan Syarifuddin, Fatimah, seorang ibu rumah tangga di desa lain dekat PLTB, juga merasakan dampaknya. “Sebelum ada PLTB, kami hanya bisa mengandalkan listrik yang sering mati di malam hari. Tapi sekarang, listrik lebih stabil. Saya bisa menjahit lebih banyak di malam hari tanpa khawatir gelap,” ujarnya. “Anak-anak saya juga bisa belajar lebih lama dan tidak terganggu saat listrik tiba-tiba padam.” Fatimah, yang menjalankan usaha kecil berupa konveksi rumahan, merasakan perbaikan signifikan pada produktivitas usahanya sejak listrik di daerahnya lebih stabil.

PLTB Jeneponto juga menjadi pusat pendidikan energi terbarukan bagi masyarakat sekitar. Sosialisasi yang dilakukan pengelola membuka mata banyak orang tentang potensi energi angin yang selama ini diabaikan. Para pemuda lokal bahkan dilatih untuk menjadi bagian dari pengelolaan operasional PLTB, memberikan mereka keterampilan baru di bidang energi terbarukan dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, PLTB Jeneponto telah mengubah sektor pariwisata lokal. Deretan turbin angin yang menjulang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Wisata energi, sebuah konsep yang menggabungkan wisata alam dan edukasi energi, mulai berkembang di wilayah ini. Para pengunjung datang untuk menyaksikan langsung bagaimana teknologi ini bekerja, sekaligus menikmati pemandangan indah di sekitarnya. Turbin-turbin angin tersebut seakan menjadi monumen modern yang melambangkan masa depan energi Indonesia.

Namun, perjalanan PLTB Jeneponto tidak sepenuhnya mulus. Tantangan seperti kestabilan angin yang berubah-ubah dan perawatan rutin pada turbin menjadi masalah yang harus diatasi. Selain itu, pada awal pembangunan, ada keraguan dari masyarakat yang khawatir bahwa proyek besar ini hanya akan menguntungkan pihak luar. Namun, dengan dialog terbuka dan keterlibatan aktif masyarakat, kekhawatiran tersebut berhasil diatasi, dan manfaat jangka panjang mulai dirasakan oleh semua pihak.

Keberhasilan PLTB Jeneponto menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau. Pemerintah daerah dan pusat memberikan dukungan penuh melalui kebijakan yang memfasilitasi investasi di sektor energi terbarukan, sementara masyarakat lokal dilibatkan secara aktif dalam operasional dan pemanfaatan fasilitas ini.

PLTB Jeneponto juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil. Dengan potensi angin yang melimpah di banyak wilayah pesisir, PLTB Jeneponto hanyalah awal dari pemanfaatan sumber daya yang lebih besar di Indonesia. Wilayah lain di Sulawesi dan Nusa Tenggara juga memiliki potensi angin yang bisa dimanfaatkan untuk proyek serupa di masa depan.

Di tengah krisis iklim global, PLTB Jeneponto adalah secercah harapan bagi dunia yang sedang mencari solusi berkelanjutan. Setiap putaran bilah kincir angin di Jeneponto membawa pesan bahwa Indonesia bisa dan mampu menjadi pelopor dalam transisi energi. Di sinilah harapan baru tercipta, harapan bahwa energi bersih bukan lagi sekadar wacana, tetapi realitas yang menyentuh setiap lapisan masyarakat.

Dengan energi angin yang terus berhembus di Jeneponto, harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan semakin nyata. PLTB Jeneponto tidak hanya menerangi rumah-rumah, tetapi juga menyinari masa depan, di mana ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat berjalan beriringan. Inilah angin perubahan yang akan membawa bangsa ini menuju kebangkitan sejati, kebangkitan yang tidak hanya berdampak pada angka-angka ekonomi, tetapi juga pada kehidupan setiap individu yang merasakan manfaat dari energi terbarukan.

Peran Serta PLN sebagai Roda Penggerak Ekonomi di Bulukumba, Sulawesi Selatan 

WARTASULSEL, Bulukumba – Di sudut selatan Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba berdiri dengan segala kekayaan alamnya, mulai dari hamparan sawah hijau, pantai berpasir putih, hingga tradisi pembuatan kapal legendaris Pinisi yang mendunia. Kabupaten ini menyimpan potensi luar biasa, tetapi seperti halnya mutiara yang terpendam, kekayaan tersebut membutuhkan cahaya untuk bersinar. Di sinilah PLN hadir sebagai penerang sekaligus penggerak yang membangkitkan potensi terpendam Bulukumba dan menjadi jantung kehidupan yang menggerakkan setiap sendi perekonomian masyarakat.

Selama bertahun-tahun, Bulukumba dikenal sebagai salah satu lumbung ekonomi Sulawesi Selatan, dengan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan kerajinan kapal. Namun, seperti api tanpa bahan bakar, pembangunan ekonomi tak mungkin berkembang tanpa pasokan energi yang memadai. Listrik menjadi nadi kehidupan yang memberi tenaga bagi usaha-usaha kecil, menengah, hingga besar, yang kesemuanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Peran PLN, dengan segala usahanya untuk menyediakan listrik yang stabil dan merata, telah menjadi tiang penyangga ekonomi dan kehidupan di kabupaten ini.

Kehadiran listrik tak hanya sekadar menyalakan lampu di rumah-rumah penduduk, tetapi membawa sinar harapan baru yang menyentuh kehidupan mereka secara lebih dalam. Di sebuah desa pesisir di Bulukumba, tepatnya Desa Bira, Bonto Bahari, seorang warga lokal, Ahmad, mengenang bagaimana dulu listrik sering padam, menyebabkan aktivitas ekonomi terhenti. “Kami hidup di bawah ketidakpastian. Setiap kali listrik padam, semua usaha harus berhenti. Sekarang, listrik lebih stabil, usaha homestay dan hasil laut yang kami jual kepada wisatawan berjalan lancar. Hidup kami berubah,” katanya dengan nada penuh rasa syukur. Cahaya yang stabil dari PLN tidak hanya menerangi rumah-rumah mereka, tetapi juga menyinari perekonomian lokal yang mulai bangkit, khususnya sektor pariwisata yang menjadi daya tarik utama di kawasan tersebut.

Bira, dengan pantainya yang memukau, kini menjadi destinasi wisata yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghidupi banyak keluarga. Pengelola homestay, pedagang suvenir, hingga nelayan yang menjual hasil tangkapannya kepada wisatawan semua merasakan dampak langsung dari hadirnya listrik yang andal. Kini, listrik PLN yang mengalir tanpa hambatan menjadi penggerak utama dari roda perekonomian di wilayah ini, menyatukan setiap orang dalam harmoni kehidupan yang lebih baik.

Namun, Bulukumba bukan hanya soal pariwisata. Di Tana Beru, yang dikenal sebagai pusat pembuatan kapal Pinisi, cahaya listrik juga menyulut semangat baru. Zainuddin, seorang pengrajin Pinisi yang sudah menekuni profesinya selama lebih dari dua dekade, berbicara dengan penuh bangga tentang perubahan yang terjadi. “Dulu, kami hanya mengandalkan tenaga manusia dan alat-alat sederhana. Prosesnya sangat lambat. Sekarang, dengan adanya listrik yang lebih stabil, kami bisa menggunakan mesin-mesin modern untuk memotong kayu dan mempercepat proses pembuatan kapal. Ini membuka pintu bagi lebih banyak pesanan, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya dengan mata berbinar.

Proses pembuatan kapal pinisi dengan bantuan listrik di Tana Beru, Bulukumba.

Di tangan-tangan para pengrajin ini, kayu-kayu yang dulu mungkin hanya dilihat sebagai bahan mentah kini menjelma menjadi kapal-kapal megah yang siap mengarungi samudera luas, berkat listrik yang menggerakkan mesin-mesin canggih. Listrik PLN di Bulukumba telah menjadi nafas bagi industri lokal, memampukan mereka untuk bersaing di pasar global dengan hasil karya yang lebih cepat, efisien, dan berkualitas.

Lebih dari sekadar sektor ekonomi, PLN juga memberikan dampak yang nyata dalam sektor pendidikan. Di sudut lain Bulukumba, seorang guru bernama Nurhayati mengisahkan perubahan yang terjadi di sekolah tempatnya mengajar di Desa Tugodeng, Kecamatan Herlang. “Dulu, anak-anak sering kesulitan belajar saat malam karena minimnya penerangan. Sekarang, dengan listrik yang lebih stabil, sekolah kami bisa memanfaatkan teknologi untuk mengajar, mulai dari proyektor hingga komputer. Anak-anak jadi lebih antusias belajar, mereka merasa sekolah lebih hidup,” katanya. Listrik tidak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga menerangi mimpi dan harapan anak-anak Bulukumba, yang kini tumbuh dengan akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas.

Siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru yang menggunakan proyektor.

Melihat dampak yang begitu besar dari listrik PLN, tidak berlebihan jika menyebut bahwa PLN adalah penggerak utama roda perekonomian dan pembangunan sosial di Kabupaten Bulukumba. Setiap aliran listrik yang masuk ke rumah-rumah, sekolah, dan usaha kecil, membawa secercah harapan bagi masa depan yang lebih cerah. Tidak ada lagi keterbatasan waktu untuk bekerja, belajar, dan berinovasi. Semua bergerak lebih cepat, lebih terhubung, dan lebih produktif.

Bagi masyarakat Bulukumba, kehadiran PLN adalah anugerah yang nyata, sebuah perubahan yang dirasakan setiap hari, dari pagi hingga malam, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam aliran listrik yang tampak sederhana, tersimpan cerita tentang perjuangan, harapan, dan kemajuan. Kabupaten Bulukumba yang dulu sering kali luput dari sorotan kini berdiri tegak dengan segala potensinya, bersinar terang bersama energi yang mengalir melalui kabel-kabel listrik PLN.

Ke depan, harapan besar tergantung pada sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk terus menjaga dan mengembangkan apa yang sudah ada. Kabupaten Bulukumba dengan segala kekayaannya harus mampu memanfaatkan potensi energi ini untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi semua kalangan. Dengan listrik yang terus mengalir, Bulukumba tidak hanya akan dikenal sebagai penghasil kapal Pinisi, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan kemajuan yang berkelanjutan, tempat di mana mimpi-mimpi besar dirajut bersama cahaya yang tidak pernah padam.

Inilah kisah Bulukumba yang baru, kisah tentang bagaimana PLN menjadi cahaya yang menggerakkan kehidupan, menerangi harapan, dan membawa perubahan yang nyata di setiap sudut kabupaten ini. Di bawah langit Sulawesi yang biru, Bulukumba terus bergerak maju, dengan energi yang melintasi setiap rumah, usaha, dan sekolah, membawa masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi seluruh warganya.

Tak hanya di satu bidang, PLN juga mengambil peran besar dalam mempercepat modernisasi infrastruktur dan inovasi teknologi. Listrik menjadi pemicu lahirnya revolusi digital di Bulukumba. Pembangunan jaringan internet berbasis listrik membuka pintu bagi masyarakat pedesaan untuk terhubung dengan dunia luar. Koneksi yang lebih cepat dan stabil ini memungkinkan bisnis lokal untuk berkembang, pendidikan jarak jauh diterapkan, serta informasi lebih mudah diakses.

Inovasi yang ditunjukkan oleh PLN di Bulukumba tidak hanya terbatas pada penyediaan energi. Program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PLN turut memberikan dampak positif, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Salah satu inisiatif unggulannya adalah pelatihan keterampilan teknis dan manajemen bagi pengusaha kecil dan menengah. Berbekal pengetahuan baru ini, banyak pelaku usaha di Bulukumba kini lebih percaya diri dalam mengelola bisnis mereka dan bahkan mampu memperluas pasarnya hingga ke luar daerah.

Pelatihan keterampilan teknis dan manajemen bagi pengusaha kecil dan menengah yang diselenggarakan oleh PLN.

Program ini memperlihatkan bahwa PLN tidak hanya peduli pada penyediaan energi, tetapi juga pada bagaimana energi tersebut digunakan untuk menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat. Dengan memberikan bekal keterampilan, PLN membantu masyarakat untuk mandiri secara ekonomi, menciptakan peluang kerja baru, dan mengurangi ketimpangan sosial.

Tak diragukan lagi, peran PLN sebagai penggerak utama roda ekonomi dan sosial di Bulukumba semakin nyata dan terasa. Listrik yang dulunya hanya dilihat sebagai kebutuhan dasar, kini menjadi sumber energi yang mendorong kemajuan di berbagai sektor. Kabupaten Bulukumba telah menemukan ritmenya, berlari mengejar mimpi yang lebih besar dengan PLN sebagai penggerak utama di belakangnya.

Rehat Sejenak Sebelum Pengamanan Debat Paslon, Kapolres Selayar “Ngetrail” Jelajahi Bukit Bontomatene bersama Titac

Kepulauan Selayar-Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Adnan Pandibu, SH.,S.IK mengisi akhir pekan dengan menyalurkan hobinya mengendarai motor trail dengan melintasi perbukitan dan medan terjal di Kecamatan Bontomatene, Sabtu (27/10).

Kegiatan yang juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi dengan Masyarakat di sepanjang rute ini, juga melibatkan puluhan riders dari Tanadoang Island Trail Adventure Club (Titac).

Pemandangan perbukitan yang indah dan keramahan Masyarakat setempat di sepanjang lintasan, menjadikan moment tersebut cukup pas untuk rehat sejenak sebelum Mantan Waka Polres Klungkung Bali ini, ke Makassar memimpin Personilnya untuk Pengamanan Debat Paslon Pilkada Selayar, yang akan digelar 29 November lusa.

Dari Kota Benteng Kapolres bersama sekitar 30 Orang rombongan menempuh rute Appa batu, Cinimabela, Barambeng , Kaburu, Batupannyu, Balira, Lembang pakja , Baturapak, Kota Baru, Bonto Jaya, Puncak Pusera, Siloka, Buki Timur, dan finis di Polsek Bontomatene.

Sebelumnya, di Desa Buki Timur, Kapolres bersama rombongan berkesempatan bersilaturahmi dengan Pemerintah Desa dan Masyarakat setempat. Suguhan es kelapa muda, menambah cairnya suasana.

Rombongan istirahat sejenak dan Makan siang di Polsek Bontomatene, sebelum akhirnya kembali ke ke Kota Benteng.(Humas Polres)

Bawaslu Kepulauan Selayar Tangani Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024 Dari Perangkat Desa Hingga ASN

Kepulauan Selayar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kepulauan Selayar saat ini tengah menangani sejumlah dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024. Proses ini mencakup berbagai laporan pelanggaran yang diterima serta temuan langsung yang diidentifikasi oleh Bawaslu bersama jajarannya.

Anggota Bawaslu Kordiv P3S, Herawaty Mufid mengungkapkan bahwa dari temuan-temuan tersebut, beberapa kasus telah selesai diproses, sementara lainnya masih dalam tahap penanganan. “Ada yang sudah ditindaklanjuti, ada yang sementara proses, dan ada juga yang tidak dapat dibuktikan,” jelas Herawaty.

“Laporan pertama terkait pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan. Bawaslu merekomendasikan kepada KPU Kepulauan Selayar untuk memberhentikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) karena adanya dugaan pelanggaran saat tahap perekrutan PPK, PPS, dan KPPS. Laporan kedua terkait dugaan pelanggaran penelitian administrasi calon oleh KPU Kepulauan Selayar, yang setelah dilakukan klarifikasi, dinyatakan bukan pelanggaran administrasi pemilihan” Tambah Herawaty

Selain itu, Bawaslu menemukan dugaan pelanggaran lainnya, di antaranya, Dua dugaan pelanggaran undang-undang yang diserahkan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terkait ketidaknetralan perangkat desa dalam tahap kampanye dan Satu laporan pelanggaran yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye, yang diteruskan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Saat ini, Bawaslu Kepulauan Selayar juga sedang menangani dugaan tindak pidana pemilihan yang prosesnya dikoordinasikan dengan Sentra Gakkumdu Kepulauan Selayar.

Bawaslu berkomitmen untuk menjaga integritas pemilu dan memastikan bahwa setiap dugaan pelanggaran ditangani dengan serius, demi terciptanya proses demokrasi yang bersih dan transparan. Masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam melaporkan potensi pelanggaran agar pemilihan umum dapat berjalan dengan adil.

Kapolres Selayar Tunda Agenda Kunker ke Pulau Untuk Pimpin Langsung Pengamanan Debat Paslon

KEPULAUAN SELAYAR- Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Adnan Pandibu, SH.,S.IK terpaksa menunda agenda kunjungan kerja ke Wilayah Kepulauan, untuk memimpin langsung pengamanan Debat Paslon yang akan digelar di Hotel Novotel Makassar 29 Oktober 2024.

Untuk diketahui, sebelumnya Kapolres Kepulauan Selayar sedianya akan memulai rangkaian kunjungan kerjanya, hari ini Sabtu (26/10) dan dijadwalkan akan mengunjungi Wilayah hukum Polsek Takabonerate, Polsek Pasimasunggu, Polsek Pasimarannu dan Polsubsektor Pasilambena. Kapolres diagendakan berada di Wilayah Pulau hingga 30 Oktober 2024 mendatang.

“Selaku Ka Ops Mantap Praja, saya akan pimpin langsung Pengamanan Debat di Makassar, ini tanggung jawab saya, meskipun harus menunda agenda kunjungan ke Pulau. Jadi kan rencana awal KPU harusnya debat dilaksanakan di Lapangan malam ini, jadi Besok saya agendakan memulai kunjungan kerja ke Pulau. Tapi kemudian diundur dan dipindahkan ke Makassar, ya saya mengalah Pak Ketua KPU” , ungkap AKBP Adnan, dalam Rakor Persiapan Debat Paslon di Kantor KPU Kepulauan Selayar, Jum’at (25/10) malam.

Kapolres juga menyampaikan telh berkoordinasi dengan Polda Sulsel untuk Pengamanan Debat Paslon di Makassar. Ia menyampaikan bahwa dalam pengamanan Pelaksanaan Debat tersebut, Polres Kepulauan Selayar akan bersama Personel Satgas Polda Sulsel dan akan berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar.

“ Untuk pengamanan dari Polres Selayar kami akan tempatkan pada Ring 1 dan 2 selanjutnya, untuk Ring 3 dan seterusnya akan dibackup dari Personel Satgas OMP Polda maupun dari Polrestabes.” ungkap Kapolres.

Kapolres pun berharap apa yang disepakati dalam Rakor Debat tersebut termasuk waktu, jumlah rombongan, kewajiban menggunakan Id card, serta kesepakatan lain agar ditaati dan dihormati.

Selain menetapkan jadwal debat pertama di Makassar, dalam Rakor tersebut KPU Kepulauan Selayar juga menetapkan jadwal debat kedua yang akan dilaksanakan tanggal 09 November 2024 di Kab. Kep. Selayar secara terbuka (outdoor), meskipun lokasi pelaksanaan belum final.

“ Untuk debat kedua akan dilaksanakan tanggal 09 November 2024 di Kab. Kep. Selayar secara terbuka (outdoor), kami mengharap support dari seluruh pemangku kepentingan bahwa tidak ada lagi alasan yang mengatakan bahwa kpu tidak melakukan koordinasi secepatnya”, kata Andi Dewantara.

Ia pun berharap, seluruh rangkaian debat Paslon baik Tahap 1 di Makassar maupun Tahap 2 yang akan dilaksanakan di Selayar dapat berjalan sesuai rencana dan didukung semua pihak, serta berjalan aman dan lancar.(Red)

HCB Mangkir Dipanggil Penyidik Polda Metro, IJW Desak Tangkap Panggil Paksa

Jakarta — Indonesian Journalist Watch (IJW) Desak Penyidik Polda Metro, desan Tangkap dan Panggil Paksa Ek Ketum PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat, Hendri Ch.Bangun yang mangkir untuk kedua kalinya atas panggilan Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan atas pengaduan dugaan penggelapan dana sponsorship dana UKW (Uji Kompetensi Wartawan) Rp.1,7 Milyar.

Sebagaimana diketahui pemanggilan tersebut dilakukan atas laporan anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat, Helmi Burman, terkait dugaan penggelapan dana Rp.1,7 milyar oleh Hendry Ch.Bangun. Dugaan penggelapan itu, selain dilaporkan ke Polda Metro Jaya, juga dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) tetapi tindak lanjutnya tidak jelas hingga kini.

“Jika HCB selalu mangkir sampai tiga kali, hendaknya Penyidik Polda Metro, panggil paksa dan tangkap. Karena selain melecehkan hukum, institusi Kepolisian, juga membuat malu korps wartawan yang semestinya patuh pada hukum,” tegas Ketua Umum IJW, HM.Jusuf Rizal, SH kepada media di Jakarta.

Menurut pria berdarah Madura-Batak itu, alasan sedang melaksanakan kegiatan UKW di PWI Jaya, merupakan alasan yang dibuat-buat. Karena Dewan Pers telah melarang PWI tidak boleh lagi melaksanakan UKW.

“Jadi jika HCB mangkir sampai tiga kali, IJW mendesak Polda Metro, tangkap panggil paksa. Jangan karena disebut-sebut HCB di back up oknum kepolisian lantas merasa tidak bisa disentuh hukum. IJW akan terus awasi,” tegas Jusuf Rizal Presiden LSM LIRA itu.

Dari pihak penyidik Kamneg Ditreskrimun Polda Metro Jaya menyampaikan informasi, kasus pelaporan atas dugaan penggelapan dana UKW merupakan tahap penyelidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi sudah ada 8 orang staf PWI Pusat telah dimintai keterangan, termasuk ek Sekjen PWI Pusat Sayid Iskandarsyah yang didampingi kuasa hukumnya, HMU.Kurniadi. Sedangkan terlapor HCB tidak hadir atau mangkir

Menurut Jusuf Rizal, tanpa mendahului kewenangan penyidik, semestinya kasus ini sudah memenuhi unsur penggelapan dana atau menguasai dana tanpa hak. Sejumlah alat bukti sudah ada, antara lain rekaman, mengeluarkan dana dengan kwitansi tanda terima bohong, menyebut adanya dana cashback ke Forum Humas BUMN, pengembalian sejumlah dana, dll. Belum lagi hasil audit yang bisa saja sudah direkayasa.

Dikatakan HCB dan tiga orang pengurus lain yang terlibat, Sayid Iskandarsyah (Ex Sekjen), M,Ihsan (Ex Wabendum) dan Ex Direktur, Syarif Hidayatullah dapat dijerat Pasal 372 dan 374 KUHP tentang penggelapan dan penggelapan dalam jabatan, dengan dugaan dana yang diselewengkan mencapai Rp1,77 miliar.

“Itu semua termasuk pelanggaran hukum maupun etika yang membuat Dewan Kehormatan PWI memecatnya. Kita lihat bagaimana kinerja penyidik Polda Metro. Apakah profesional atau masuk angin,” tegas Jusuf Rizal Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu.

Debat Paslon Terbuka Batal Digelar, Bukti Pemda Tidak Mendukung

Wartasulsel, Selayar – Debat pasangan calon (Paslon) yang dijadwalkan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selayar pada 25 Oktober 2024 terpaksa dibatalkan. Pembatalan ini menyusul keluarnya surat resmi dari Pemerintah Daerah Selayar melalui Sekretaris Daerah (Sekda) dengan nomor: 601/PL.02.4-5D/7301/2024 tertanggal 23 Oktober 2024, yang menyatakan ketidaktersediaan Lapangan Pemuda sebagai lokasi pelaksanaan debat. 25/10/2024

Dengan Bunyi Surat “Kami tidak bisa memfasilitasi peminjaman lokasi tersebut pada tanggal 25 Oktober 2024 dangan alasan pertimbangan keamanan bagi para Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati”

Surat tersebut dinilai mengejutkan, mengingat persiapan debat telah berjalan dan lokasi yang ditentukan semula dianggap sudah siap. Menanggapi hal ini, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Selayar menyampaikan kritik tajam. Ketua LIRA Selayar menilai, pembatalan ini merupakan bukti kurangnya dukungan dari Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan proses demokrasi yang sehat dan transparan.

“Ini jelas membuktikan bahwa Pemerintah Daerah saat ini tidak memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pesta demokrasi yang seharusnya dijalankan dengan adil dan terbuka,” ujar perwakilan LSM LIRA Selayar.

Hingga berita ini di turunkan, Pihak KPU Selayar dijadwalkan mengadakan rapat koordinasi lebih lanjut untuk menentukan langkah berikutnya terkait penyelenggaraan debat tersebut.

LLDIKTI Wilayah IX Lakukan Verval Penerima KIP-K 2024 di UM Bulukumba

WARTASULEL – Bulukumba, LLDIKTI Wilayah IX melaksanakan Verifikasi dan Validasi (Verval) Penetapan Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2024 di Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) pada 22-24 Oktober 2024. Kegiatan ini melibatkan empat perguruan tinggi, yaitu terdiri dari 8 orang dari Institut Teknologi dan Bisnis Bina Adinata, 17 orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panrita Husada Bulukumba, 5 orang dari Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti, dan 19 orang dari UM Bulukumba. Proses ini bertujuan untuk memastikan kelayakan mahasiswa dalam menerima beasiswa KIP-K, sekaligus memastikan bahwa mereka memenuhi syarat serta mampu menjalankan kewajibannya sebagai penerima beasiswa dengan total 49 mahasiswa yang mengikuti proses verifikasi dan validasi.

Mahasiswa calon penerima KIP-K saat mengikuti Verifikasi dan Validasi (Verval) Penetapan Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2024 di Aula Kampus I UM Bulukumba, Selasa (22/10/2024).

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta terima kasih kepada tim verifikator dari LLDIKTI Wilayah IX atas dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan dalam proses verifikasi dan validasi. Beliau menekankan bahwa verifikasi ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa beasiswa KIP-K disalurkan kepada mahasiswa yang tepat dan layak.

“Kami sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras tim verifikator dalam proses verifikasi ini. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa beasiswa KIP-K jatuh ke tangan yang tepat, dan para penerimanya benar-benar siap menjalankan kewajibannya dengan baik,” ujar Dr. Jumase. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada tim verifikator yang telah berperan penting dalam memastikan kelancaran proses ini,” tambahnya.

Sementara itu Sitti Rahmawati, tim verifikator LLDIKTI Wilayah IX, mengingatkan para mahasiswa penerima KIP-K bahwa ada beberapa kewajiban yang harus mereka penuhi. Di antaranya, mahasiswa tidak diperbolehkan cuti kuliah, harus menjaga nama baik kampus, serta tidak terlibat dalam tindak pidana.

“Mahasiswa penerima KIP-K harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, selain itu harus menjaga nama baik kampus, serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Belmawa,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pencairan dana KIP-K dijadwalkan pada bulan November, dan mengimbau agar mahasiswa menggunakan dana (biaya hidup) tersebut dengan bijaksana, tidak berlebihan, serta menabung jika memungkinkan.

“Dana yang kalian terima harus digunakan dengan bijak. Hindari pengeluaran yang tidak perlu, dan jika bisa, sisihkan sebagian untuk ditabung atau membantu usaha orangtua,” tambahnya.

Foto bersama Rektor UM Bulukumba, Tim verifikator LLDIKTI Wilayah IX, dan mahasiswa dari empat perguruan tinggi.

Melalui verifikasi dan validasi ini, diharapkan mahasiswa penerima KIP-K bisa mematuhi aturan yang berlaku, tunduk dan patuh pada Undang-undang, menjaga nama baik kampus, serta terus berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Setelah proses verifikasi berkas administrasi, tim verifikator melanjutkan survei lapangan ke rumah-rumah calon penerima KIP-K.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.