WARTASULSEL, Bulukumba – Dalam prosesi Wisuda Angkatan Ke-V UM Bulukumba di Auditorium KH. Ahmad Dahlan, Nurbintang Hafid dari Program Studi Pendidikan Non Formal (PNF) berhasil meraih penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik Kedua tingkat Universitas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yakni 4,00. Prestasi luar biasa ini menandai perjalanan panjang yang penuh tantangan, perjuangan, dan dedikasi.
Nurbintang berbagi kisah inspiratif tentang perjalanannya dalam menempuh pendidikan. “Perjalanan saya tidaklah mudah. Sejak kecil, saya harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan ayah saya saat masih duduk di bangku SD. Kehilangan itu membuat saya merasa harus lebih kuat dan mandiri. Namun, perjuangan saya kembali diuji ketika ibu saya meninggal pada tahun 2020, tepat saat saya memasuki tahun pertama kuliah. Meskipun berat, saya merasa bahwa inilah yang harus saya hadapi, dan saya percaya mereka selalu mendukung saya dari kejauhan,” ungkap Nurbintang, dengan mata yang tampak berkaca-kaca pada, Selasa (24/12/24).
Sambil mengenang perjuangan yang telah dilaluinya, Nurbintang menambahkan, “Saya merasa berutang budi kepada orang tua saya yang telah mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang tak ternilai harganya. Meskipun mereka tidak bisa menyaksikan saya di hari ini, saya yakin mereka bangga melihat saya berdiri di sini, menyelesaikan pendidikan dengan hasil yang membanggakan.”
Selain itu, Nurbintang tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung perjalanan akademiknya. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara saya yang selalu menjadi sumber kekuatan, kepada dosen-dosen saya yang dengan sabar membimbing saya, serta kepada seluruh civitas akademika UM Bulukumba yang telah memberikan dukungan dan fasilitas terbaik selama saya menempuh studi. Tanpa mereka, saya tidak akan bisa mencapai titik ini,” katanya penuh rasa syukur.
Bagi Nurbintang, UM Bulukumba bukan hanya tempat untuk menempuh pendidikan. “UM Bulukumba ini lebih dari sekadar tempat kuliah bagi saya. Ini adalah rumah kedua saya. Di sini saya tidak hanya belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga mendapatkan banyak pelajaran hidup. Kampus ini memberikan saya kesempatan untuk berkembang, tidak hanya secara akademik, tetapi juga sebagai pribadi yang lebih baik. Saya merasa diterima dan dihargai oleh seluruh civitas akademika,” ujarnya dengan penuh rasa terima kasih.
Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian Nurbintang. “Nurbintang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga menunjukkan ketahanan mental yang luar biasa. Kendati mengalami kehilangan besar dalam hidupnya, dia mampu bangkit dan mencapai hasil terbaik. Ini adalah contoh bagi seluruh mahasiswa untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi ujian hidup,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Non Formal, Muhammad Athar Asmas, S.Pd., M.Pd., turut memberikan pujian yang mendalam atas pencapaian Nurbintang. “Nurbintang adalah contoh nyata bagaimana kesungguhan, tekad, dan dedikasi dapat mengatasi segala rintangan. Prestasinya bukan hanya menjadi kebanggaan bagi program studi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Dalam menghadapi tantangan hidup yang begitu berat, dia tetap menjaga semangat belajar dan mampu menyelesaikan studinya dengan sempurna. Pencapaian ini adalah bukti bahwa tidak ada halangan yang terlalu besar jika dihadapi dengan kerja keras dan doa,” ungkapnya.
Athar menambahkan, “Sebagai ketua program studi, saya merasa sangat bangga dan terharu melihat keberhasilan Nurbintang. Dia adalah representasi dari nilai-nilai yang kami tanamkan di program studi ini: kerja keras, ketekunan, dan komitmen. Saya percaya bahwa dia akan terus membawa nama baik UM Bulukumba dan Program Studi Pendidikan Non Formal ke level yang lebih tinggi di masa depan. Dengan raihan prestasi ini, tentunya sangat diharapkan lulusan ini mampu bersaing di dalam dunia kerja dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja nantinya.”
Nurbintang juga menyampaikan pesan untuk teman-temannya. “Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman semua, bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha. Tantangan hidup yang saya hadapi justru memperkuat tekad saya untuk mencapai tujuan. Jangan pernah menyerah, karena setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari perjalanan menuju impian kita,” tutupnya penuh semangat.
Selain itu, Nurbintang berharap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dengan beasiswa. “Saya sangat berharap bisa melanjutkan studi saya ke jenjang S2. Dengan beasiswa, saya ingin terus mengembangkan diri dan berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat,” tutupnya dengan penuh optimisme.