Developer Menunggak Sisa Pembelian Lahan Rp 4 Miliar, Pemilik Tutup Jalan Masuk Perumahan Warga

Bisnis, Daerah, Media1381 Dilihat

WARTASULSEL, PAREPARE, SULSEL—Warga pemilik lahan, menutup jalan akses masuk ke perumahan Green Yudha Pratama, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, di kota Parepare, Sulawesi selatan. Kamis (6/7/2023)

Penutupan itu dilakukan karena pemilik lahan menagih sisa pelunasan harga tanah yang belum dibayar oleh pihak pengembang perumahan. Akibatnya 70 kepala keluarga penghuni perumahan kesulitan untuk beraktivitas keluar masuk perumahan.

Warga atau penghuni perumahan sempat melakukan aksi protes atas penutupan jalan tersebut, yang dilakukan oleh pihak pemilik lahan, karena aktivitas keluar masuk perumahan terganggu.

Salah seorang penghuni perumahan, Nanang, mengatakan, sudah tiga hari sejak jalan masuk ditutup, aktivitas warga sangat terganggu, kendaraan roda empat tidak bisa keluar masuk.

“sebagai warga yang menjadi korban, di dua persoalan ini antara si pemilik tanah dan developer sangat merugikan. Saya sudah tiga hari tidak bisa keluar mobil saya untuk bekerja, karena saya antar-antar barang jadi mobil saya ndak bisa keluar karena aksesnya ditutup total,”keluhnya.

“harusnya ini datanglah pemerintah setempat, DPRD setempat untuk menengahai, memediasi antara pemilik lahan dan developer, kenapa sampai muncul permasalahan seperti ini. Karena saya lihat belum ada Tindakan dari pemerintah setempat muncul disini (perumahan),”harapnya.

 

Sementara itu pemilik lahan, Nusmun, akan terus melakukan penutupan jalan, sebelum pengembangan melunasi sisa pembayaran tanah, sebanyak Rp. 4 milyar yang hingga kini belum terbayarkan.

“sisa tanahku itu belum dibayar, sejak tahun 2019 sampai sekarang di area perumahan, itu luasnya 3 hektare. Jadi perjanjiannya itu saya ke notaris dan dikasih cek tiga lembar, jadi bertahap pembayarannya, jadi bulan 1-4 itu dibayar 2 miliar lebih, kemudian bulan 4-8 dibayar 2 miliar lebih, cuman satu kali pembayaran. Jadi developer masih berhutang rp 4 miliar lebih,”ungkapnya.

Pemilik lahan menutup akses utama warga masuk ke perumahan dengan menggunakan kayu dan bambu. Atas penutupan itu warga terpaksa harus membuat jalur alternatif sendiri, yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

Warga berharap, adanya solusi, baik dari pemerintah daerah, dan DPRD Kota Parepare atas penutupan jalan ini, agar aktivitas warga tidak terganggu. (*)

wartasulsel

Dari rakyat,Untuk Rakyat,Kembali Ke Rakyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *