Basarnas Makassar Siaga Khusus Merah Putih di Gn. Bawakaraeng

WARTASULSEL – Siaga sar khusus merah putih menjadi agenda tahunan Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar pada saat menyambut peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa.

“Dengan kekuatan personel sebanyak 25 orang rescuer, 71 organisasi/instansi, dan 250 orang potensi sar terlibat dalam kegiatan tahunan ini di Gn. Bawakaraeng,” ujar Muhammad Arif Anwar, selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Ada tujuh posko yang telah ditentukan untuk menjadi posko pemantauan. Posko Lembanna dengan jumlah 78 orang, Pos 5 sebanyak 39 orang, Pos 7 sebanyak 18 orang, Pos 8 sebanyak 31 orang, Pos 10 sebanyak 41 orang, Pos Talung sebanyak 23 orang, Pos Sungai tiga sebanyak 20 orang.

“Dengan tujuh posko ini akan mempercepat informasi dan evakuasi ketika terjadi _trouble_ pada pendaki yang hendak merayakan upacara 17 Agustus 2024 di Gunung Bawakaraeng,” kata Arif.

Hingga Jumat, 16 Agustus 2024, pukul 17.30 wita sudah terdaftar 1.928 pendaki yang diterima oleh tim dari posko, dengan rincian sebagai berikut, Jalur Lembanna 530 Pendaki Jalur Tasoso 551 Pendaki, Jalur Bulu Ballea 215 Pendaki, Jalur Lengkese 606 pendaki, Jalur Ramma 26 pendaki.

“Hari ini, ada 3 orang yang dievakuasi turun oleh tim sar gabungan, yang pertama Cindy mengalami _trouble_ di Pos 5 dan sudah di evakuasi ke Puskesmas Tinggi Moncong. Di Pos 12 juga ada dua orang yang sementara di evakuasi, keduanya perempuan, atas nama Niesya Ulul Asmi yang mengalami cedera pada tulang ekor akibat terjatuh dan Nurfadillah mengalami cedera pada siku kanan (sakit bawaan),” ucap Arif.

Arif menegaskan bahwa pendaki harusnya lebih memperhatikan tentang keselamatan diri serta mempersiapkan kebutuhan pribadisaat hendak ikut meramaikan prosesi 17 Agustus di Gunung Bawakaraeng.

“Mendaki itu harus banyak persiapan, baik fisik maupun mental, terutama untuk pendaki yang baru menginjak medan di Gunung Bawakaraeng, jangan asal mendaki,” tukas Arif.

Sebagai tambahan informasi, hingga hari ini, sudah ada delapan orang yang mengalami trouble yang telah dan sementara di evakuasi oleh tim sar gabungan. Sementara itu juga, para pendaki mulai berdatangan di gunung Bawakareng, hingga perkiraan jumlah pendaki ada sekitar 3000 orang.

banner Umbulukumba.ac.id Asa

UPP III Selayar Back Up Tim SAR Evakuasi KM Layar Santri Darussalam GT 15 Mengalami Patah Kemudi di Perairan Selayar

Wartasulsel.org, Selayar – Kapal Motor Layar Santri Darussalam GT 15 yang berlayar dari Pelabuhan menuju Pulau Rajuni mengalami patah kemudi saat berada di Perairan Selayar. Insiden ini terjadi pada Selasa (tanggal), saat kapal tengah dalam perjalanan rutinnya. Akibat kerusakan ini, kapal tidak dapat melanjutkan pelayarannya dan memerlukan bantuan segera.

Menanggapi situasi darurat tersebut, UPP III Selayar segera berkoordinasi dengan Tim SAR untuk melakukan evakuasi. Tim SAR bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak kapal.

Operasi evakuasi berlangsung lancar dan semua penumpang serta awak berhasil dievakuasi dengan selamat. Saat ini, kapal berada dalam pengawasan pihak berwenang untuk proses penanganan lebih lanjut.

UPP III Selayar bersama Tim SAR telah menunjukkan respon cepat dan efektif dalam menangani insiden ini, memastikan keselamatan semua orang di atas kapal.

Kepala UPP III Selayar Muh. Irfan Jayadinata mengatakan, Setelah dapat info di group WA Selayar Langsung memerintahkan nakhoda kapal patroli dan perwira jaga untuk membantu pencarian dari tim Sar Semoga segera ditemukan dan tim lancar dalam pencarian. Ungkapnya

Tim Rescue Unit Siaga Sar Toraja Cari Dua Korban Longsor di Toraja Utara

WARTASULSEL, TORAJA – Bencana longsor pagi tadi terjadi di Dusun Tembaba Kel.Talangsura Kec. Buntau Kab. Toraja Utara Prov.Sulsel di Jumat, 26 April 2024 pukul 10.00 wita.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel segera memerintahkan tim rescue Unit Siaga Sar Toraja untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban longsor.

“Kami mendapatkan informasi bahwa terjadi bencana longsor di Tana Toraja, dan para rescuer sudah diperintahkan untuk segera mungkin menuju ke lokasi kejadian,” kata Mexianus Bekabel.

Mexianus menambahkan bahwa ada delapan korban yang terdampak akibat longsor di Buntau, Toraja Utara.

“Lima orang korban ditemukan selamat, satu orang meninggal di Rumah Sakit Elim, Toraja, dan dua masih dalam pencarian tim rescue,” lanjut Mexianus.

Adapun nama korban selamat yaitu Lusiana (P/45 Thn), Nobel Gadi ( L/35 Thn), Paulus Sirupang( L/42 Thn), Yohana Laba (P/27 Thn), Sabina Samba (P/49 Thn). Sementara korban yang meninggal di RS Elim setelah dievakuasi, yaitu Martina LInting (P/40 Thn). Dan korban yang dalam pencarian yaitu Margareta Tanduk (P/40 Thn) dan Margareta Renbon (P/38 Thn)

Belasan Korban Tanah Longsor di Tana Toraja Ditemukan, Tim Sar Gabungan Masih Mencari Korban Yang Belum Ditemukan

WARTASULSEL, TORAJA – Bencana alam tanah longsor terjadi di Tana Toraja menjelang tengah malam pada Sabtu (13/4/2024), ada beberapa titik longsoran yang menimpa rumah warga dan menyebabkan korban jiwa. Longsoran yang diakibatkan curah hujan dan labilnya kondisi tanah terjadi di Kecamatan Makale dan Makale Selatan Kabupaten Tana Toraja.

Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi semalam ini telah ditangani oleh Tim Sar Gabungan yang saat ini sudah berada di lokasi kejadian di dua titik longsoran.

“Hingga saat ini data yang kami terima dari lapangan bahwa ada dua titik longsoran yang menyebabkan rumah warga tertimbun dan belasan warga jadi korban. Paling banyak di Makale, ada 14 ditemukan meninggal dunia. Sementara di Makale Selatan hingga sore hari, telah dievakuasi, empat orang dalam kondisi meninggal dunia,” urai Mexianus.

Lebih lanjut, Mexianus menyampaikan bahwa data yang diterima hingga sore ini masih ada dua orang yang dilaporkan oleh keluarganya diduga masih tertimbun longsor di wilayah Makale.

“Dari laporan sementara Tim Sar Gabungan di lapangan, bahwa ada dua orang dilaporkan belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian,” imbuhnya.

Adapun kondisi di lapangan, menurut Mexianus sebelumnya terkendala akses jalan yang tertimbun sehingga Tim dari Basarnas yang ada di Tana Toraja kesulitan untuk tembus ke titik longsoran. Juga, menurutnya, kondisi cuaca dan tanah yang masih labil perlu diwaspadai oleh Tim Sar Gabungan saat melakukan pencarian warga yang dilaporkan masih belum ditemukan.

Saat ini, dua warga yang belum ditemukan berada di wilayah Palangka Kecamatan Makale. Karenanya, menurut Mexianus, Tim Sar Gabungan akan difokuskan melakukan pencarian di titik tersebut. Tim yang sebelumnya berada di Makale Selatan akan bergabung dengan Tim yang ada di Palangka untuk melanjutkan pencarian.

“Saat ini 2 orang yang belum ditemukan berada di Palangka Kecamatan Makale, karenanya Tim Sar Gabungan akan fokus di area tersebut. Dan juga, kami dari Basarnas akan menambahkan kekuatan personel dari Makassar yang saat ini sudah bergerak ke Toraja untuk membantu pencarian,” jelas Mexianus.

Adapun seluruh korban yang sudah ditemukan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan korban luka dievakuasi ke rumah sakit daerah untuk mendapatkan perawatan.

Basarnas Cari Lansia yang Terseret Arus Sungai Pakkasalo Bengo Bone

WARTASULSEL, BONE – Daya (65) seorang lansia dilaporkan terseret arus saat menyeberang di sungai Pakka Salo Desa Walimpong Kecamatan Bengo Kabupaten Bone pada Jumat (12/4/2024) menjelang petang.

Hal ini dibenarkan Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar, yang telah menerjunkan personel Basarnas dari Pos Sar Bone guna mencari korban.

“Kami menerima info dari Pak Camat Bengo bahwa sekitar pukul 18.30 Wita, seorang warganya terbawa arus di sungai Pakkasalo saat sedang menyeberang dikarenakan arus yang cukup deras. atas laporan itu kami langsung menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian,” terang Mexianus.

Adapun Tim Sar Gabungan sudah berada di lokasi semalam dan akan melanjutkan pencarian pagi ini dengan menyisir ke hilir sungai pakkasalo sejauh 2,5 kilometer.

“Hari ini Tim Sar Gabungan akan melakukan penyisiran dari lokasi kejadian ke hilir sungai pakkasalo sejauh 2,5 km, dan bila diperlukan akan dilakukan penyelaman di titik yang dicurigai kemungkinan korban berada,” ungkap Mexianus.

Basarnas juga akan menggunakan Drone Termal untuk melakukan pemantauan lewat udara sepanjang sungai untuk memindai kondisi aktual sungai pakkasalo secara berkala.

“Hari ini juga kita akan menerbangkan Drone Basarnas guna menganalisa secara aktual kondisi sungai dan memantau kemungkinan posisi korban lewat udara dengan memanfaatkan pemindaian suhu di sekitar aliran sungai,” imbuh Mexianus.

Adapun korban diketahui sedang ke Desa tetangga untuk membantu kerabat yang akan pindah rumah. Namun saat berangkat pulang melalui sungai yang sebelumnya dilewati, korban bersama seorang lansia lainnya terseret arus yang cukup deras dan tidak sempat diselamatkan.

“Semoga pencarian hari ini membuahkan hasil dan korban bisa segera ditemukan,” harap Mexianus.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.