WARTASULSEL, Bulukumba -Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba menjadi tuan rumah penyerahan buku rekening tabungan bagi mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2024. Acara ini berlangsung khidmat di Auditorium KH. Ahmad Dahlan kampus 2 UM Bulukumba, Sabtu (4/1/25), dengan dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX dan pimpinan dari empat perguruan tinggi, yakni UM Bulukumba, STIKES Panrita Husada, Institut Teknologi dan Bisnis Bina Adinata, serta Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti.
Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., menyampaikan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada UM Bulukumba sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini. “Ini adalah kehormatan bagi kami. Atas nama UM Bulukumba, kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah IX yang telah hadir, serta kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jumase menyoroti keseriusan pemerintah dalam membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk tetap dapat melanjutkan pendidikan. “Sebanyak 54 mahasiswa UM Bulukumba menjadi penerima manfaat beasiswa ini. Terdiri dari 19 mahasiswa jalur reguler dan 35 mahasiswa jalur PP Muhammadiyah. Kami berharap, bantuan ini dapat menjadi jalan bagi mahasiswa kami untuk meraih masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa program KIP Kuliah merupakan bentuk perhatian serius pemerintah untuk mendukung pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu. “Tujuan utama beasiswa ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan dan mengangkat derajat keluarga penerima. Mahasiswa penerima KIP Kuliah diharapkan berprestasi, menyelesaikan studi tepat waktu, dan menggunakan dana ini dengan bijak,” ujarnya.
Lukman juga menekankan beberapa hal yang dapat menyebabkan penghentian beasiswa KIP Kuliah diantaranya:
1. Prestasi akademik yang menurun drastis.
2. IPK berada di bawah standar.
3. Tidak menyelesaikan studi tepat waktu.
4. Menikah selama masa penerimaan beasiswa.
Selain itu, Lukman menyoroti pentingnya keterlibatan mahasiswa penerima beasiswa dalam berbagai kegiatan di kampus. “Kegiatan akademik, kemahasiswaan, maupun kegiatan sosial sangat penting untuk mendukung pengembangan diri dan jaringan. Kami juga mendorong penggunaan dana untuk hal-hal produktif, termasuk modal usaha, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga,” tambahnya.
Musdalifah Azzahra, mahasiswa Prodi Pendidikan Non Formal UM Bulukumba, mengungkapkan pandangannya tentang dampak program KIP Kuliah terhadap dirinya.
“Bagi saya, KIP Kuliah bukan hanya soal bantuan finansial, tetapi juga sebuah pintu menuju masa depan yang lebih cerah. Program ini memberikan saya kesempatan untuk bermimpi lebih besar dan mewujudkan potensi diri tanpa batasan. Saya percaya, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia, dan KIP Kuliah adalah salah satu bentuk dukungan nyata untuk mewujudkannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, penyerahan buku rekening secara simbolis dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX kepada empat pimpinan perguruan tinggi, diikuti penyerahan kepada mahasiswa masing-masing perguruan tinggi. Proses ini disaksikan langsung oleh para tamu undangan yang hadir.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai suksesnya acara yang memberikan harapan besar bagi mahasiswa penerima beasiswa untuk terus berprestasi, mencapai cita-cita, dan membawa perubahan bagi keluarga serta masyarakat sekitar.