WARTASULSEL, Bulukumba – Di sudut selatan Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba berdiri dengan segala kekayaan alamnya, mulai dari hamparan sawah hijau, pantai berpasir putih, hingga tradisi pembuatan kapal legendaris Pinisi yang mendunia. Kabupaten ini menyimpan potensi luar biasa, tetapi seperti halnya mutiara yang terpendam, kekayaan tersebut membutuhkan cahaya untuk bersinar. Di sinilah PLN hadir sebagai penerang sekaligus penggerak yang membangkitkan potensi terpendam Bulukumba dan menjadi jantung kehidupan yang menggerakkan setiap sendi perekonomian masyarakat.
Selama bertahun-tahun, Bulukumba dikenal sebagai salah satu lumbung ekonomi Sulawesi Selatan, dengan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan kerajinan kapal. Namun, seperti api tanpa bahan bakar, pembangunan ekonomi tak mungkin berkembang tanpa pasokan energi yang memadai. Listrik menjadi nadi kehidupan yang memberi tenaga bagi usaha-usaha kecil, menengah, hingga besar, yang kesemuanya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Peran PLN, dengan segala usahanya untuk menyediakan listrik yang stabil dan merata, telah menjadi tiang penyangga ekonomi dan kehidupan di kabupaten ini.
Kehadiran listrik tak hanya sekadar menyalakan lampu di rumah-rumah penduduk, tetapi membawa sinar harapan baru yang menyentuh kehidupan mereka secara lebih dalam. Di sebuah desa pesisir di Bulukumba, tepatnya Desa Bira, Bonto Bahari, seorang warga lokal, Ahmad, mengenang bagaimana dulu listrik sering padam, menyebabkan aktivitas ekonomi terhenti. “Kami hidup di bawah ketidakpastian. Setiap kali listrik padam, semua usaha harus berhenti. Sekarang, listrik lebih stabil, usaha homestay dan hasil laut yang kami jual kepada wisatawan berjalan lancar. Hidup kami berubah,” katanya dengan nada penuh rasa syukur. Cahaya yang stabil dari PLN tidak hanya menerangi rumah-rumah mereka, tetapi juga menyinari perekonomian lokal yang mulai bangkit, khususnya sektor pariwisata yang menjadi daya tarik utama di kawasan tersebut.
Bira, dengan pantainya yang memukau, kini menjadi destinasi wisata yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghidupi banyak keluarga. Pengelola homestay, pedagang suvenir, hingga nelayan yang menjual hasil tangkapannya kepada wisatawan semua merasakan dampak langsung dari hadirnya listrik yang andal. Kini, listrik PLN yang mengalir tanpa hambatan menjadi penggerak utama dari roda perekonomian di wilayah ini, menyatukan setiap orang dalam harmoni kehidupan yang lebih baik.
Namun, Bulukumba bukan hanya soal pariwisata. Di Tana Beru, yang dikenal sebagai pusat pembuatan kapal Pinisi, cahaya listrik juga menyulut semangat baru. Zainuddin, seorang pengrajin Pinisi yang sudah menekuni profesinya selama lebih dari dua dekade, berbicara dengan penuh bangga tentang perubahan yang terjadi. “Dulu, kami hanya mengandalkan tenaga manusia dan alat-alat sederhana. Prosesnya sangat lambat. Sekarang, dengan adanya listrik yang lebih stabil, kami bisa menggunakan mesin-mesin modern untuk memotong kayu dan mempercepat proses pembuatan kapal. Ini membuka pintu bagi lebih banyak pesanan, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya dengan mata berbinar.
Di tangan-tangan para pengrajin ini, kayu-kayu yang dulu mungkin hanya dilihat sebagai bahan mentah kini menjelma menjadi kapal-kapal megah yang siap mengarungi samudera luas, berkat listrik yang menggerakkan mesin-mesin canggih. Listrik PLN di Bulukumba telah menjadi nafas bagi industri lokal, memampukan mereka untuk bersaing di pasar global dengan hasil karya yang lebih cepat, efisien, dan berkualitas.
Lebih dari sekadar sektor ekonomi, PLN juga memberikan dampak yang nyata dalam sektor pendidikan. Di sudut lain Bulukumba, seorang guru bernama Nurhayati mengisahkan perubahan yang terjadi di sekolah tempatnya mengajar di Desa Tugodeng, Kecamatan Herlang. “Dulu, anak-anak sering kesulitan belajar saat malam karena minimnya penerangan. Sekarang, dengan listrik yang lebih stabil, sekolah kami bisa memanfaatkan teknologi untuk mengajar, mulai dari proyektor hingga komputer. Anak-anak jadi lebih antusias belajar, mereka merasa sekolah lebih hidup,” katanya. Listrik tidak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga menerangi mimpi dan harapan anak-anak Bulukumba, yang kini tumbuh dengan akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas.
Melihat dampak yang begitu besar dari listrik PLN, tidak berlebihan jika menyebut bahwa PLN adalah penggerak utama roda perekonomian dan pembangunan sosial di Kabupaten Bulukumba. Setiap aliran listrik yang masuk ke rumah-rumah, sekolah, dan usaha kecil, membawa secercah harapan bagi masa depan yang lebih cerah. Tidak ada lagi keterbatasan waktu untuk bekerja, belajar, dan berinovasi. Semua bergerak lebih cepat, lebih terhubung, dan lebih produktif.
Bagi masyarakat Bulukumba, kehadiran PLN adalah anugerah yang nyata, sebuah perubahan yang dirasakan setiap hari, dari pagi hingga malam, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam aliran listrik yang tampak sederhana, tersimpan cerita tentang perjuangan, harapan, dan kemajuan. Kabupaten Bulukumba yang dulu sering kali luput dari sorotan kini berdiri tegak dengan segala potensinya, bersinar terang bersama energi yang mengalir melalui kabel-kabel listrik PLN.
Ke depan, harapan besar tergantung pada sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk terus menjaga dan mengembangkan apa yang sudah ada. Kabupaten Bulukumba dengan segala kekayaannya harus mampu memanfaatkan potensi energi ini untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi semua kalangan. Dengan listrik yang terus mengalir, Bulukumba tidak hanya akan dikenal sebagai penghasil kapal Pinisi, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan kemajuan yang berkelanjutan, tempat di mana mimpi-mimpi besar dirajut bersama cahaya yang tidak pernah padam.
Inilah kisah Bulukumba yang baru, kisah tentang bagaimana PLN menjadi cahaya yang menggerakkan kehidupan, menerangi harapan, dan membawa perubahan yang nyata di setiap sudut kabupaten ini. Di bawah langit Sulawesi yang biru, Bulukumba terus bergerak maju, dengan energi yang melintasi setiap rumah, usaha, dan sekolah, membawa masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan bagi seluruh warganya.
Tak hanya di satu bidang, PLN juga mengambil peran besar dalam mempercepat modernisasi infrastruktur dan inovasi teknologi. Listrik menjadi pemicu lahirnya revolusi digital di Bulukumba. Pembangunan jaringan internet berbasis listrik membuka pintu bagi masyarakat pedesaan untuk terhubung dengan dunia luar. Koneksi yang lebih cepat dan stabil ini memungkinkan bisnis lokal untuk berkembang, pendidikan jarak jauh diterapkan, serta informasi lebih mudah diakses.
Inovasi yang ditunjukkan oleh PLN di Bulukumba tidak hanya terbatas pada penyediaan energi. Program-program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PLN turut memberikan dampak positif, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal. Salah satu inisiatif unggulannya adalah pelatihan keterampilan teknis dan manajemen bagi pengusaha kecil dan menengah. Berbekal pengetahuan baru ini, banyak pelaku usaha di Bulukumba kini lebih percaya diri dalam mengelola bisnis mereka dan bahkan mampu memperluas pasarnya hingga ke luar daerah.
Program ini memperlihatkan bahwa PLN tidak hanya peduli pada penyediaan energi, tetapi juga pada bagaimana energi tersebut digunakan untuk menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat. Dengan memberikan bekal keterampilan, PLN membantu masyarakat untuk mandiri secara ekonomi, menciptakan peluang kerja baru, dan mengurangi ketimpangan sosial.
Tak diragukan lagi, peran PLN sebagai penggerak utama roda ekonomi dan sosial di Bulukumba semakin nyata dan terasa. Listrik yang dulunya hanya dilihat sebagai kebutuhan dasar, kini menjadi sumber energi yang mendorong kemajuan di berbagai sektor. Kabupaten Bulukumba telah menemukan ritmenya, berlari mengejar mimpi yang lebih besar dengan PLN sebagai penggerak utama di belakangnya.