Semenanjung Korea: Bom Waktu Nuklir yang Mengancam Keamanan Indonesia dan Dunia

 

OPINI : Di ujung timur laut Asia, ada sebuah kawasan kecil yang seharusnya menjadi simbol kedamaian dan kemajuan. Namun, di balik lanskap indah Semenanjung Korea, tersembunyi ancaman yang dapat mengguncang dunia, yaitu ancaman nuklir dari Korea Utara. Seiring dengan terus berkembangnya ambisi nuklir negara ini, dunia berada di tepi jurang, dan dampaknya tak hanya dirasakan oleh negara-negara tetangga, tetapi juga oleh negara-negara jauh seperti Indonesia. Artikel ini tidak hanya mengungkapkan bahaya yang ada di balik ancaman nuklir, tetapi juga bagaimana ketidakpastian ini dapat menyentuh hati dan kehidupan kita di Indonesia.

Di Balik Tirai Ketegangan: Kisah Semenanjung Korea

Kisah Semenanjung Korea dimulai dengan sejarah yang penuh luka. Perang Korea yang berkecamuk dari 1950 hingga 1953 memisahkan dua bangsa dan menorehkan luka mendalam di hati rakyatnya. Dalam bayang-bayang konflik yang belum sepenuhnya mereda, Korea Utara, di bawah rezim Kim Il-sung dan penerusnya, mengembangkan ambisi nuklir sebagai bentuk pertahanan dan kekuatan. Setiap uji coba nuklir adalah pengingat akan potensi kehancuran yang bisa mengubah segalanya dalam sekejap. Bagi banyak orang, ini bukan hanya tentang persenjataan, tetapi tentang kehidupan yang dipertaruhkan, tentang keluarga yang mungkin tidak akan pernah lagi bersatu.

Dampak yang Mengancam: Indonesia dalam Bahaya

Ketika kita berbicara tentang ancaman nuklir Korea Utara, kita tidak hanya berbicara tentang ledakan yang dapat menghancurkan kota. Kita berbicara tentang dampak yang dapat menyentuh setiap jiwa di belahan dunia yang jauh, seperti Indonesia. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana ancaman ini bisa memengaruhi kehidupan kita:

1. Proliferasi Terorisme Nuklir:
Bayangkan sebuah skenario di mana teknologi dan bahan nuklir yang dimiliki Korea Utara jatuh ke tangan kelompok teroris. Tidak ada yang dapat membayangkan betapa mengerikannya ancaman ini bagi masyarakat kita. Indonesia, dengan keragaman dan kepadatan penduduknya, bisa menjadi target yang rentan. Terbayangkan betapa memilukannya jika suatu hari berita datang bahwa bahan nuklir ditemukan di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan dampaknya bisa melanda kota-kota yang kita cintai. Ini adalah ancaman yang harus kita hadapi dengan penuh kesadaran dan kesiapsiagaan.

2. Guncangan Ekonomi Global:
Krisis nuklir dapat mengguncang pasar global, dan efeknya bisa merambat jauh ke negara-negara seperti Indonesia. Ketidakstabilan yang disebabkan oleh ketegangan di Semenanjung Korea bisa menyebabkan lonjakan harga energi yang menggigit, merusak kehidupan sehari-hari masyarakat. Bayangkan keluarga yang harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka karena harga bahan bakar yang melonjak, atau petani yang menghadapi kesulitan karena biaya produksi yang meningkat. Dampak ini bukan hanya angka di grafik; ini adalah cerita nyata dari perjuangan hidup sehari-hari.

3. Ancaman Keamanan Regional:
Ketidakpastian di Semenanjung Korea dapat menyebabkan ketidakstabilan di kawasan sekitarnya, termasuk Asia Tenggara. Indonesia, yang berbatasan dengan kawasan ini, mungkin menghadapi dampak dari arus migrasi yang meningkat atau risiko konflik yang melibatkan negara-negara tetangga. Masyarakat kita bisa merasakan ketegangan dan dampak dari konflik yang tidak kita pilih. Ini adalah masa-masa yang penuh kekhawatiran, di mana setiap orang harus memikirkan bagaimana melindungi rumah dan keluarga mereka dari ancaman yang tidak terlihat.

Peran Indonesia dalam Mencegah Bencana Nuklir

Di tengah ancaman yang mengintai, Indonesia tidak bisa hanya berdiri diam. Kita memiliki peran yang harus dimainkan untuk mencegah bencana nuklir dan melindungi masa depan kita:

1. Diplomasi sebagai Jembatan Perdamaian:

Inonesia dengan rekam jejak diplomasi yang kuat, dapat berperan sebagai mediator dalam dialog internasional. Melalui upaya diplomatik, kita dapat membantu meredakan ketegangan dan mencari solusi damai. Bayangkan jika Indonesia berhasil mencegah krisis yang bisa menghancurkan ribuan kehidupan—kita tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan harapan bagi dunia yang lebih baik.

2. Kerjasama Internasional dalam Pencegahan:

Indonesia harus memperkuat kerjasama dengan negara-negara dan organisasi internasional untuk mencegah proliferasi senjata nuklir. Dalam upaya ini, setiap tindakan dan keputusan kita memiliki potensi untuk menyelamatkan dunia dari bencana. Kita harus memastikan bahwa bahan nuklir dan teknologi tidak jatuh ke tangan yang salah, dan melindungi generasi mendatang dari bahaya yang tidak bisa dibayangkan.

3. Edukasi dan Kesadaran Publik:

Penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami ancaman nuklir dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko. Program pendidikan dan kampanye kesadaran dapat membuat perbedaan besar. Bayangkan anak-anak yang tumbuh dengan pengetahuan tentang keamanan dan kedamaian, dan masyarakat yang lebih sadar akan tanggung jawab mereka dalam menjaga dunia. Ini adalah harapan dan impian yang harus kita perjuangkan bersama.

Tantangan dan Harapan: Menghadapi Masa Depan

Menghadapi ancaman nuklir dari Korea Utara adalah tantangan besar yang memerlukan komitmen global. Setiap negara, termasuk Indonesia, harus bersatu untuk menghadapi ancaman ini dan memastikan bahwa kita tidak hanya menjaga keamanan kita sendiri tetapi juga dunia. Tantangan ini melibatkan banyak aspek, dari diplomasi hingga kerjasama internasional, dan memerlukan tekad dan keberanian untuk menghadapi ketidakpastian yang ada.

Kita harus berharap bahwa upaya internasional akan membuahkan hasil. Meskipun ancaman ini mungkin tampak jauh, dampaknya bisa sangat dekat dengan hati kita. Dengan setiap langkah yang diambil untuk mengurangi ketegangan dan mencegah proliferasi, kita mendekati dunia yang lebih aman. Harapan kita adalah untuk melihat hari di mana ancaman nuklir tidak lagi menghantui umat manusia, dan di mana kita semua dapat hidup dalam kedamaian.

Kesimpulan

Krisis nuklir di Semenanjung Korea adalah ancaman yang serius dan nyata, dan dampaknya dapat meluas hingga ke belahan dunia yang jauh seperti Indonesia. Dengan peran aktif dalam diplomasi, kerjasama internasional, dan pendidikan publik, Indonesia dapat berkontribusi pada upaya global untuk mencegah bencana nuklir. Dalam menghadapi tantangan ini, marilah kita bersatu dengan harapan dan tekad untuk menciptakan masa depan yang lebih aman bagi semua. Setiap tindakan, setiap keputusan, dan setiap upaya kita memiliki potensi untuk mengubah dunia dan melindungi generasi mendatang dari ancaman yang menghantui.

 

 

Dinamika Nuklir Korea Utara: Ancaman Terhadap Keamanan Global dan Upaya Penanggulangannya

Krisis nuklir di Semenanjung Korea telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi keamanan global di abad ke-21. Dengan Korea Utara yang terus mengembangkan dan menguji kemampuan nuklirnya, pertanyaan mengenai dampak potensial terhadap stabilitas regional dan keamanan internasional menjadi semakin mendesak. Artikel ini akan menguraikan dinamika nuklir Korea Utara, menganalisis ancamannya terhadap keamanan global, serta mengeksplorasi upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulanginya.

Latar Belakang Program Nuklir Korea Utara

Program nuklir Korea Utara dimulai pada tahun 1960-an, tetapi percepatan signifikan terjadi setelah tahun 2000. Korea Utara pertama kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006, yang menandai awal dari serangkaian pengujian yang semakin kompleks dan canggih. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah melakukan beberapa uji coba nuklir dan pengembangan peluru kendali balistik, meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh.

Kemampuan nuklir Korea Utara saat ini termasuk bom hidrogen (termonuklir) yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan bom atom sederhana. Uji coba terbaru menunjukkan bahwa negara ini mampu memproduksi senjata nuklir dengan daya ledak yang semakin besar dan teknologi yang lebih maju. Hal ini telah memicu kekhawatiran global mengenai potensi penggunaan senjata ini, baik secara langsung maupun melalui proliferasi teknologi nuklir.

Ancaman Terhadap Keamanan Global

1. Peningkatan Risiko Konflik Regional

Kemampuan nuklir Korea Utara secara langsung meningkatkan risiko konflik di kawasan Asia Timur. Ketegangan antara Korea Utara dan negara tetangganya, terutama Korea Selatan dan Jepang, telah meningkat tajam. Ada kekhawatiran bahwa perhitungan yang salah atau provokasi bisa memicu konflik berskala besar, yang melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.

2. Potensi Penyebaran Senjata Nuklir

KoreaUtara memiliki catatan buruk dalam hal kepatuhan terhadap norma internasional. Kemungkinan penyebaran teknologi nuklir ke negara atau kelompok ekstremis lain merupakan ancaman yang serius. Negara ini mungkin berusaha menjual teknologi atau senjata nuklir ke negara-negara atau kelompok yang tidak bertanggung jawab, yang dapat memperburuk proliferasi senjata nuklir secara global.

3. Ketidakstabilan Ekonomi dan Politik

Ketegangan nuklir yang tinggi sering kali berdampak negatif pada stabilitas ekonomi dan politik di kawasan tersebut. Negara-negara tetangga Korea Utara harus meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan, yang bisa merugikan ekonomi mereka dan mengganggu kesejahteraan sosial. Selain itu, ketidakstabilan politik di kawasan ini dapat berdampak pada pasar global dan hubungan internasional.

4. Ancaman Terhadap Perjanjian Internasional

Upaya Korea Utara untuk mengembangkan senjata nuklir menantang perjanjian internasional yang dirancang untuk mencegah proliferasi nuklir, seperti Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Jika Korea Utara terus melanggar ketentuan internasional, ini dapat merusak sistem global yang telah dibangun untuk mengendalikan penyebaran senjata nuklir.

Upaya Penanggulangan

1. Diplomasi Internasional dan Sanksi

Berbagai upaya diplomatik telah dilakukan untuk menanggulangi ancaman nuklir Korea Utara. Dewan Keamanan PBB secara rutin menerapkan sanksi ekonomi untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Sanksi ini mencakup pembatasan perdagangan, larangan ekspor barang-barang tertentu, dan pembatasan akses ke sistem keuangan internasional.

2. Negosiasi Multilateral

Dialog multilateral, seperti enam pihak perundingan (Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, China, Rusia, dan Jepang), telah menjadi platform penting dalam upaya untuk mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi. Meskipun hasilnya sering kali tidak konsisten, negosiasi ini penting untuk menciptakan saluran komunikasi dan mengurangi ketegangan.

3. Tekanan Diplomatik dan Penegakan Hukum

Negara-negara utama seperti Amerika Serikat dan China memainkan peran kunci dalam menekan Korea Utara melalui diplomasi dan penegakan hukum internasional. Amerika Serikat sering kali mengancam dengan tindakan militer atau lebih banyak sanksi jika Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir, sementara China, sebagai sekutu utama Korea Utara, terlibat dalam mendorong dialog dan memberikan insentif untuk pembicaraan damai.

4. Pengembangan Sistem Pertahanan dan Teknologi Deteksi

Untuk melindungi diri dari ancaman nuklir, negara-negara tetangga Korea Utara, seperti Korea Selatan dan Jepang, telah mengembangkan sistem pertahanan anti-rudal yang canggih. Teknologi ini dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan peluru kendali sebelum mencapai target. Selain itu, negara-negara ini terus meningkatkan kapasitas intelijen untuk mengantisipasi dan mengelola potensi ancaman.

5. Kerjasama Internasional dan Peningkatan Pengawasan

Peningkatan kerjasama internasional dalam hal pengawasan dan verifikasi merupakan kunci untuk memastikan kepatuhan terhadap perjanjian non-proliferasi. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memainkan peran penting dalam mengawasi program nuklir global dan memastikan bahwa tidak ada bahan nuklir yang digunakan untuk tujuan militer. Kerjasama antara negara-negara dan lembaga internasional dalam hal ini penting untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.

Kesimpulan

Dinamika nuklir Korea Utara tetap menjadi tantangan serius bagi keamanan global. Kemampuan nuklir yang berkembang dan ketidakpastian mengenai niat Korea Utara memerlukan perhatian terus-menerus dari komunitas internasional. Upaya penanggulangan yang melibatkan diplomasi, sanksi, dan pengembangan teknologi pertahanan harus dipertahankan dan diperkuat untuk menghadapi ancaman ini. Keberhasilan dalam menangani krisis nuklir Korea Utara bergantung pada kolaborasi internasional dan komitmen terhadap solusi damai yang berkelanjutan. Menghadapi ancaman ini dengan bijaksana dan terkoordinasi adalah kunci untuk memastikan stabilitas global dan mencegah eskalasi yang dapat membahayakan perdamaian dunia.

Korea Utara dan Ambisi Nuklirnya: Ancaman yang Mengguncang Keamanan Dunia

Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, telah lama menjadi salah satu negara paling tertutup dan kontroversial di dunia. Salah satu isu paling menonjol yang terkait dengan negara ini adalah program nuklirnya yang ambisius, yang telah menjadi pusat perhatian global selama beberapa dekade terakhir. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana ambisi nuklir Korea Utara tidak hanya berdampak pada kawasan Asia Timur, tetapi juga mengancam keamanan global.

Sejarah Program Nuklir Korea Utara

Program nuklir Korea Utara dimulai pada tahun 1950-an, ketika negara tersebut menjalin hubungan erat dengan Uni Soviet dan Tiongkok. Pada awalnya, program ini bertujuan untuk menghasilkan energi nuklir untuk tujuan damai, namun seiring berjalannya waktu, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet, tujuan tersebut berubah menjadi pengembangan senjata nuklir.

Pada tahun 2003, Korea Utara secara resmi keluar dari Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), dan sejak saat itu, negara ini terus melakukan uji coba nuklir dan mengembangkan teknologi misil balistik yang mampu mencapai target di berbagai penjuru dunia. Uji coba pertama Korea Utara dilakukan pada tahun 2006, yang memicu kecaman global dan berbagai sanksi internasional. Sejak itu, Korea Utara telah melakukan beberapa uji coba nuklir tambahan, dengan yang paling kuat terjadi pada tahun 2017.

Motivasi Korea Utara dalam Pengembangan Senjata Nuklir

Ada beberapa faktor yang mendorong Korea Utara untuk terus mengembangkan program senjata nuklirnya, meskipun menghadapi tekanan dan sanksi internasional.

1. Perlindungan Rezim

Korea Utara melihat senjata nuklir sebagai alat untuk melindungi rezimnya dari ancaman eksternal. Dalam pandangan Kim Jong-un, kepemilikan senjata nuklir adalah jaminan utama terhadap potensi intervensi militer dari Amerika Serikat dan sekutunya. Dengan memiliki senjata nuklir, Korea Utara berharap dapat mencegah invasi dan menjaga kedaulatan serta kelangsungan rezimnya.

2. Pengaruh Politik dan Diplomatik

Selain sebagai alat pertahanan, senjata nuklir juga memberikan leverage politik bagi Korea Utara dalam negosiasi internasional. Dengan mengancam stabilitas kawasan dan dunia, Korea Utara berharap mendapatkan konsesi ekonomi atau politik dari negara-negara besar. Dalam beberapa kasus, Korea Utara menggunakan program nuklirnya sebagai alat tawar untuk mendapatkan bantuan ekonomi atau pelonggaran sanksi.

3. Identitas Nasional dan Propaganda Domestik

Kepemilikan senjata nuklir juga dipandang sebagai pencapaian besar dalam propaganda domestik Korea Utara. Rezim Kim Jong-un memanfaatkan program nuklir ini untuk menunjukkan kepada rakyatnya bahwa Korea Utara adalah negara yang kuat dan mampu berdiri di atas kaki sendiri, meskipun dihadapkan dengan tekanan internasional. Keberhasilan uji coba nuklir sering kali digunakan sebagai alat untuk memperkuat legitimasi pemerintahan Kim di dalam negeri.

Dampak Terhadap Keamanan Regional

Program nuklir Korea Utara memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan kawasan Asia Timur, khususnya di Semenanjung Korea. Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun, namun dengan adanya ancaman nuklir, situasi semakin tidak stabil.

Korea Selatan, yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat, selalu berada di bawah ancaman langsung dari Korea Utara. Setiap uji coba nuklir atau peluncuran misil balistik oleh Korea Utara menimbulkan kekhawatiran di Seoul dan Tokyo. Jepang, meskipun tidak berbatasan langsung dengan Korea Utara, juga menjadi sasaran potensial mengingat jangkauan misil balistik Korea Utara yang terus meningkat.

Ancaman ini mendorong kedua negara untuk memperkuat aliansi militernya dengan Amerika Serikat. Namun, hal ini juga memicu perlombaan senjata di kawasan, dengan Korea Selatan dan Jepang terus meningkatkan kemampuan pertahanan mereka untuk menghadapi potensi serangan dari Korea Utara.

Ancaman Terhadap Perdamaian Dunia

Ancaman nuklir Korea Utara tidak hanya terbatas pada kawasan Asia Timur. Jangkauan misil balistik yang dikembangkan Korea Utara semakin luas, dengan potensi untuk mencapai daratan Amerika Serikat dan negara-negara lain di seluruh dunia. Hal ini menempatkan banyak negara dalam kondisi siaga, mengingat potensi ancaman yang dapat ditimbulkan oleh serangan nuklir.

Selain itu, program nuklir Korea Utara juga memberikan preseden buruk bagi negara-negara lain yang mungkin ingin mengikuti jejaknya. Jika Korea Utara berhasil mempertahankan program nuklirnya tanpa konsekuensi yang signifikan, hal ini bisa mendorong negara lain untuk mengembangkan senjata nuklir sebagai cara untuk memperkuat posisi mereka di kancah global.

Upaya Diplomatik dan Sanksi Internasional

Sejak Korea Utara mulai memperlihatkan ambisi nuklirnya, berbagai upaya diplomatik telah dilakukan untuk membatasi atau menghentikan program tersebut. Salah satu momen paling penting dalam upaya ini adalah pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Kim Jong-un pada tahun 2018. Meskipun pertemuan tersebut dianggap sebagai terobosan dalam diplomasi antara kedua negara, hasilnya tidak signifikan dalam hal pengurangan ancaman nuklir.

Sanksi ekonomi internasional yang diterapkan oleh PBB, Amerika Serikat, dan negara-negara lain telah memberikan tekanan yang besar pada ekonomi Korea Utara. Namun, dampak sanksi ini tidak berhasil menghentikan ambisi nuklir negara tersebut. Sebaliknya, rezim Kim Jong-un terus memperkuat kontrolnya atas rakyatnya, dengan menggunakan narasi ancaman eksternal sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan.

Tantangan Masa Depan

Menghadapi ancaman nuklir Korea Utara, dunia dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Di satu sisi, dialog dan diplomasi diperlukan untuk mencegah eskalasi konflik. Di sisi lain, penerapan sanksi dan tekanan internasional juga penting untuk memaksa Korea Utara menghentikan pengembangan senjata nuklirnya. Namun, menemukan keseimbangan antara kedua pendekatan ini bukanlah tugas yang mudah.

Ancaman nuklir Korea Utara juga menyoroti kelemahan dalam sistem keamanan internasional saat ini. Meskipun ada berbagai perjanjian dan mekanisme yang dirancang untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, Korea Utara telah berhasil melampaui banyak dari batasan tersebut. Hal ini menuntut pembaruan dan penguatan sistem internasional untuk mencegah negara-negara lain mengikuti jejak Korea Utara.

Kesimpulan

Ambisi nuklir Korea Utara merupakan salah satu ancaman paling serius bagi keamanan dunia saat ini. Program nuklirnya tidak hanya mengguncang stabilitas di Semenanjung Korea, tetapi juga menciptakan ketidakpastian di seluruh dunia. Meskipun berbagai upaya diplomatik dan sanksi telah diterapkan, tantangan yang dihadapi dalam mengatasi ancaman ini tetap sangat besar. Dunia internasional harus terus mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk menghadapi Korea Utara dan ambisi nuklirnya, guna menjaga perdamaian dan stabilitas global.

Pemuda Selayar Tewas Usai Berusaha Selamatkan Rekannya, Kapolres Ingatkan Warga Perhatikan Faktor Keselamatan

Wartasulsel.org, Kepulauan Selayar- Seorang Pemuda bernama Nur Rahman Hasfar (28) Warga Lingkungan Tabang Kel. Putabangun Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dilaporkan tewas, setelah berusaha menyelamatkan rekannya yang tenggelam, sore ini Kamis (25/07).

Awalnya korban pamit dari rumah ke Orang tua untuk ke Benteng, bertemu dengan rekannya. Setelah tiba di Benteng Korban dan temannya yang bernama Dani (20) Tahun, sepakat untuk berangkat memancing ikan. Mereka berdua pun berangkat dengan menggunakan kendaraan roda dua berboncengan menuju Pantai Timur.

Kapores Kepulauan Selayar AKBP. Adnan Pandibu, SH.,S.IK menjelaskan bahwa pihak Polres menerima informasi pertama sekitar Pukul 14:00 wita tentang adanya penemuan mayat di Pantai hara kidi, Desa Harapan, Kec. Bontosikuyu, Kab. Kep. Selayar.

“ Selanjutnya saya perintahkan Tim identifikasi bersama Anggota Polsek Bontosikuyu, Anggota Reskrim dan Intelkam, langsung menuju lokasi penemuan mayat tersebut.” Ungkap Kapolres

Kapolres menambahkan, berdasarkan keterangan yang diperoleh Anggota dari rekan korban an. Dani, pada saat kejadian keduanya sedang memancing di pantai hara kidi Desa Harapan, Kec. Bontosikuyu Kab. Kep. Selayar. Namun pada sekitar pukul 12:00 wita, yang dimana pancing Lel. Dani tersangkut di Batu Tebing, ia kemudian berusaha mengambilnya namun kemudian terpeleset hingga terjatuh ke laut.

“ Melihat rekannya terjatuh, seketika Lel. rahman ikut melompat ke laut dengan tujuan ingin menolong Lel. Dani, namun karena ombak yg besar sehingga dia kesusahan untuk berenang. Lel. Dani berhasil berusaha naik ke daratan dengan memanjat di tebing tempat dimana dia terjatuh dan sementara Lel. Rahman tidak bisa memanjat dan terseret arus ombak yang besar.” tambah Kapolres

Melihat Rekannya terseret ombak, Pada saat itu juga Lel. Dani mencari bantuan pertolongan dan bertemu dengan Lel. Mili yang merupakan warga Dusun Lalemang, Desa patilereng, Kec. Bontosikuyu Kab. Kep. Selayar yang kemudian bergegas menuju tempat kejadian.

“ Sesampainya di TKP Korban sudah mengambang di air dan Lel. Mili berusaha menolong korban dengan menggunakan sampan dan membawanya ke pinggir pantai. Tiba di Pantai lk. Mili dibantu Warga sekitar berusaha mengeluarkan air ditubuh korban dan memberikan pertolongan pertama, namun korban sudah tidak terselamatkan.” tambahnya.

Usai dinyatakan meninggal, korban kemudian dievakuasi menggunakan Mobile ambulance menuju Rs KH. Hayyung Kab. Kep. Selayar untuk dilakukan pengecekan atau visum dan tiba sekitar pukul 15:30 wita di Rumah duka di Lingkungan Tabang, Kelurahan Putbangun untuk disemayamkan.

Atas kejadian tersebut, Kapolres menyampaikan turut berbelasungkawa atas kejadian ini dan berharap agar Keluarga diberikan kesabaran, sembari mengingatkan seluruh Warga Selayar untuk berhati-hati dalam beraktivitas.

“ Saya turut berdukacita atas kejadian ini, kepada Keluarga Korban semoga diberikan kesabaran. Saya juga menghimbau agar Warga berhati-hati dalam beraktivitas, perhatikan faktor keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jangan beraktivitas sendiri khususnya di sekitar Perairan dan pastikan ada rekan yang memiliki kemampuan penyelamatan saat ada kejadian yang tidak diinginkan” tutup Kapolres.(Humas Polres)

Kecelakaan Antara Mobil dan Motor, 1 Pengendara dan 2 Lainnya Di Larikan Ke RSUD Untuk Dapatkan Penanganan Medis

Wartasulsel.org, Selayar – Telah terjadi kecelakaan lalu lintas antara sebuah mobil pick up dengan sebuah sepeda motor. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Poros Patori menuju Kota Benteng, tepatnya di Dusun Ujung Bori, Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kejadian ini terjadi pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024, sekitar pukul 10.30 WITA. Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian setempat masih melakukan olah TKP dan evakuasi korban.

Kasatlantas Polres Selayar Iptu Muh. Muaz saat dikonfirmasi, kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA. Berdasarkan informasi awal yang diterima, kecelakaan ini diduga akibat kelalaian pengemudi mobil yang kurang memperhatikan kondisi jalan dan pengguna jalan lainnya.

“Benar, telah terjadi kecelakaan di Desa Barugaiya pagi tadi antara sebuah mobil dan sepeda motor. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui kronologi dan penyebab pasti kecelakaan tersebut,” ujar Iptu Muh. Muaz

Diketahui, Kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor Honda beat warna hitam DD 6326 JD terlibat kecelakaan dengan Mobil pick up daihatsu grandmax warna hitam DD 1997 XX (mobil baru).

Adapun identitas Korban kecelakaan, pengendara sepeda motor Honda beat warna hitam DD 6326 JD yaitu Pr. DESRY DWI HERMIASI Binti HAERUL AMRI, Tempat / Tgl. Lahir: Selayar, 03 Desember 2008, Umur 15 tahun, Pekerjaan Pelajar, Jenis kelamin Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Pendidikan terakhir SMA, Alamat JI. S. Parman Kel. Benteng selatan Kec. Benteng Kab. Kepulauan Selayar, Berboncengan dengan, Pr. ANDI NUR ALFIKA AMELDA, Tempat / Tgl. Lahir: Selayar, 18 Januari 2009, Umur 15 tahun, Pekerjaan Pelajar, Jenis kelamin Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Pendidikan terakhir SMA (kelas 1), Alamat JI. Mappatoba Kel. Benteng utara Kec. Benteng Kab. Kepulauan Selayar, Pr. ANDI PUTRI Binti ANDI PARENRENGI, Tempat / Tgl. Lahir: Tanabau, 14 Juni 2009, Umur 15 tahun, Pekerjaan Pelajar, Jenis kelamin Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Pendidikan terakhir SMA (kelas 1), Alamat JI. S. Parman Kel. Benteng selatan Kec. Benteng Kab. Kepulauan Selayar Dan Identitas pengemudi mobil pick up daihatsu grandmax warna hitam DD 1997 XX, Lk. JAMALUDDIN Bin BICU, Tempat / Tgl. Lahir: Bulukumba, 10 Oktober 1982, Umur 41 tahun, Pekerjaan wiraswasta, Jenis kelamin Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Pendidikan terakhir SMA, Alamat Dusun Sukamaju Desa Watuliwu Kec. Lasusua Kab. Kolaka Utara.

Akibat Kecelakaan dan kerugian yang dialami, sepeda motor Honda beat warna hitam DD 6326 JD mengalami kerusakan segitiga depan bengkok, bambu depan bengkok, spatbor depan pecah.

Mobil pick up daihatsu grandmax warna hitam DD 1997 XX mengalami kerusakan bamper depan sebelah kanan penyok, kaca depan pecah.

Kronologis Berdasarkan keterangan saksi – saksi di TKP bahwa Pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2024 Sekitar Jam 10.30 Wita telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Patori ke Kota benteng Dusun Ujung bori Desa Barugaia Kec. Bontomanai Kab. Kepulauan Selayar antar sepeda motor Honda Beat warna hitam DD6326 JD yang dikendarai oleh Pr. DESRY DWI HERMIASI berboncengan dengan Pr. ANDI PUTRI dan Pr. ANDI NUR ALFIKA AMELDA bergerak dari arah selatan ke utara (Benteng – Pamatata) terlibat kecelakaan dengan pengemudi mobil pick up daihatsu grandmax warna hitam DD 1997 XX yang dikemudikan olch Lk. JAMALUDDIN bergerak dari arah utara ke selatan (pamatata ke benteng). Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, kedua kendaraan mengalami kerusakan serta pengendara sepeda motor dan kedua boncengannya mengalami luka-luka kemudian dibawa ke RSUD KH. Hayyung Kepulauan Selayar untuk mendapatkan perawatan.

Tim SAR Gabungan Evakuasi 52 Warga Desa Kadundung Yang Terisolir

WARTASULSEL, LUWU – Salah satu desa yang terimbas oleh bencana banjir di Kabupaten Luwu pada Kamis (02/05/2024). Adalah Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong. Merupakan desa yang terdekat dari Sungai Latimojong tersebut.

Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar menyampaikan bahwa hari ini tim sar gabungan menuju ke Kecamatan Latimojong untuk melaksanakan evakuasi warga yang terisolir.

“Sebanyak 52 warga Desa Kadundung telah di evakuasi. Termasuk diantaranya ada delapan anak kecil. Sebagian mereka berada di Posko SAR Gabungan, di Kecamatan Suli, dan sebagian lagi memilih untuk pergi ke rumah kerabatnya,” ujar Mexianus.

Lebih lanjut, Mexianus menambahkan bahwa proses evakuasi telah dilaksanakan sejak pagi tadi hingga sore ini, dan dihentikan sementara karena hujan turun, dan mengakibatkan arus Sungai yang dilewati semakin deras.

“Sejak pukul 11.00 wita pagi tadi hingga pukul 16.00 wita, tim sar gabungan berhasil laksanakan evakuasi terhadap warga Desa Kadundung yang sempat terisolir selama lima hari sejak terjadinya bencana banjir, namun untuk saat ini dihentikan sementara dikarenakan terjadi hujan di lokasi evakuasi,” kata Mexianus.

Warga Desa Kadundung sempat terisolir akibat banjir dikarenakan putusnya jembatan dan jalan. Sehingga warga harus bertahan hidup dengan persediaan seadanya.

Tim Rescue Unit Siaga Sar Toraja Cari Dua Korban Longsor di Toraja Utara

WARTASULSEL, TORAJA – Bencana longsor pagi tadi terjadi di Dusun Tembaba Kel.Talangsura Kec. Buntau Kab. Toraja Utara Prov.Sulsel di Jumat, 26 April 2024 pukul 10.00 wita.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel segera memerintahkan tim rescue Unit Siaga Sar Toraja untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban longsor.

“Kami mendapatkan informasi bahwa terjadi bencana longsor di Tana Toraja, dan para rescuer sudah diperintahkan untuk segera mungkin menuju ke lokasi kejadian,” kata Mexianus Bekabel.

Mexianus menambahkan bahwa ada delapan korban yang terdampak akibat longsor di Buntau, Toraja Utara.

“Lima orang korban ditemukan selamat, satu orang meninggal di Rumah Sakit Elim, Toraja, dan dua masih dalam pencarian tim rescue,” lanjut Mexianus.

Adapun nama korban selamat yaitu Lusiana (P/45 Thn), Nobel Gadi ( L/35 Thn), Paulus Sirupang( L/42 Thn), Yohana Laba (P/27 Thn), Sabina Samba (P/49 Thn). Sementara korban yang meninggal di RS Elim setelah dievakuasi, yaitu Martina LInting (P/40 Thn). Dan korban yang dalam pencarian yaitu Margareta Tanduk (P/40 Thn) dan Margareta Renbon (P/38 Thn)

Belasan Korban Tanah Longsor di Tana Toraja Ditemukan, Tim Sar Gabungan Masih Mencari Korban Yang Belum Ditemukan

WARTASULSEL, TORAJA – Bencana alam tanah longsor terjadi di Tana Toraja menjelang tengah malam pada Sabtu (13/4/2024), ada beberapa titik longsoran yang menimpa rumah warga dan menyebabkan korban jiwa. Longsoran yang diakibatkan curah hujan dan labilnya kondisi tanah terjadi di Kecamatan Makale dan Makale Selatan Kabupaten Tana Toraja.

Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi semalam ini telah ditangani oleh Tim Sar Gabungan yang saat ini sudah berada di lokasi kejadian di dua titik longsoran.

“Hingga saat ini data yang kami terima dari lapangan bahwa ada dua titik longsoran yang menyebabkan rumah warga tertimbun dan belasan warga jadi korban. Paling banyak di Makale, ada 14 ditemukan meninggal dunia. Sementara di Makale Selatan hingga sore hari, telah dievakuasi, empat orang dalam kondisi meninggal dunia,” urai Mexianus.

Lebih lanjut, Mexianus menyampaikan bahwa data yang diterima hingga sore ini masih ada dua orang yang dilaporkan oleh keluarganya diduga masih tertimbun longsor di wilayah Makale.

“Dari laporan sementara Tim Sar Gabungan di lapangan, bahwa ada dua orang dilaporkan belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian,” imbuhnya.

Adapun kondisi di lapangan, menurut Mexianus sebelumnya terkendala akses jalan yang tertimbun sehingga Tim dari Basarnas yang ada di Tana Toraja kesulitan untuk tembus ke titik longsoran. Juga, menurutnya, kondisi cuaca dan tanah yang masih labil perlu diwaspadai oleh Tim Sar Gabungan saat melakukan pencarian warga yang dilaporkan masih belum ditemukan.

Saat ini, dua warga yang belum ditemukan berada di wilayah Palangka Kecamatan Makale. Karenanya, menurut Mexianus, Tim Sar Gabungan akan difokuskan melakukan pencarian di titik tersebut. Tim yang sebelumnya berada di Makale Selatan akan bergabung dengan Tim yang ada di Palangka untuk melanjutkan pencarian.

“Saat ini 2 orang yang belum ditemukan berada di Palangka Kecamatan Makale, karenanya Tim Sar Gabungan akan fokus di area tersebut. Dan juga, kami dari Basarnas akan menambahkan kekuatan personel dari Makassar yang saat ini sudah bergerak ke Toraja untuk membantu pencarian,” jelas Mexianus.

Adapun seluruh korban yang sudah ditemukan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan korban luka dievakuasi ke rumah sakit daerah untuk mendapatkan perawatan.

Basarnas Cari Lansia yang Terseret Arus Sungai Pakkasalo Bengo Bone

WARTASULSEL, BONE – Daya (65) seorang lansia dilaporkan terseret arus saat menyeberang di sungai Pakka Salo Desa Walimpong Kecamatan Bengo Kabupaten Bone pada Jumat (12/4/2024) menjelang petang.

Hal ini dibenarkan Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar, yang telah menerjunkan personel Basarnas dari Pos Sar Bone guna mencari korban.

“Kami menerima info dari Pak Camat Bengo bahwa sekitar pukul 18.30 Wita, seorang warganya terbawa arus di sungai Pakkasalo saat sedang menyeberang dikarenakan arus yang cukup deras. atas laporan itu kami langsung menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian,” terang Mexianus.

Adapun Tim Sar Gabungan sudah berada di lokasi semalam dan akan melanjutkan pencarian pagi ini dengan menyisir ke hilir sungai pakkasalo sejauh 2,5 kilometer.

“Hari ini Tim Sar Gabungan akan melakukan penyisiran dari lokasi kejadian ke hilir sungai pakkasalo sejauh 2,5 km, dan bila diperlukan akan dilakukan penyelaman di titik yang dicurigai kemungkinan korban berada,” ungkap Mexianus.

Basarnas juga akan menggunakan Drone Termal untuk melakukan pemantauan lewat udara sepanjang sungai untuk memindai kondisi aktual sungai pakkasalo secara berkala.

“Hari ini juga kita akan menerbangkan Drone Basarnas guna menganalisa secara aktual kondisi sungai dan memantau kemungkinan posisi korban lewat udara dengan memanfaatkan pemindaian suhu di sekitar aliran sungai,” imbuh Mexianus.

Adapun korban diketahui sedang ke Desa tetangga untuk membantu kerabat yang akan pindah rumah. Namun saat berangkat pulang melalui sungai yang sebelumnya dilewati, korban bersama seorang lansia lainnya terseret arus yang cukup deras dan tidak sempat diselamatkan.

“Semoga pencarian hari ini membuahkan hasil dan korban bisa segera ditemukan,” harap Mexianus.

Basarnas Cari Nelayan di Perairan Galesong Takalar Yang diDuga Terjatuh

WARTASULSEL – Seorang nelayan yang diketahui bernama Ramli (44) dilaporkan belum kembali melaut sejak 3 hari lalu saat mencari ikan di perairan Galesong, Takalar, Sulsel. Kuat dugaan korban terjatuh dari perahunya, sebab perahu yang digunakannya ditemukan oleh nelayan dalam kondisi kosong dan mesin masih menyala pada Kamis (21/3/2024) menjelang tengah malam.

“Kami menerima laporan dari warga adanya nelayan yang diduga terjatuh dari perahunya di sekitar perairan Galesong, Takalar, dan langsung menerjunkan personel menuju ke lokasi melakukan pencarian,” ungkap Mexianus Bekabel, Kepala Kantor Basarnas Makassar.

Ditambahkannya, bahwa untuk melakukan pencarian Basarnas menurunkan 2 SRU yang akan melakukan pencarian menggunakan perahu karet yang berangkat menggunakan truk ke pantai Galesong dan SRU lainnya menggunakan Rigid Beyonce Boat (RBB) langsung berangkat dari pelabuhan Paotere Makassar menuju ke perairan Galesong Takalar.

“Untuk efektifitas pencarian, kami menerjunkan 2 SRU yang masing-masing akan dibagi area pencarian. Rencananya, kalau cuaca dan kondisi gelombang memungkinkan akan dilakukan penyelaman di sekitar perahu korban ditemukan,” terang Mexianus.

Adapun nelayan tersebut merupakan warga Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Menurut keterangan warga, biasanya korban sudah kembali sebelum petang saat melaut.

“Untuk pencarian hari ini semoga membuahkan hasil dan korban bisa segera ditemukan,” harap Mexianus.