LLDIKTI Wilayah IX Lakukan Verval Penerima KIP-K 2024 di UM Bulukumba

WARTASULEL – Bulukumba, LLDIKTI Wilayah IX melaksanakan Verifikasi dan Validasi (Verval) Penetapan Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2024 di Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) pada 22-24 Oktober 2024. Kegiatan ini melibatkan empat perguruan tinggi, yaitu terdiri dari 8 orang dari Institut Teknologi dan Bisnis Bina Adinata, 17 orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panrita Husada Bulukumba, 5 orang dari Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti, dan 19 orang dari UM Bulukumba. Proses ini bertujuan untuk memastikan kelayakan mahasiswa dalam menerima beasiswa KIP-K, sekaligus memastikan bahwa mereka memenuhi syarat serta mampu menjalankan kewajibannya sebagai penerima beasiswa dengan total 49 mahasiswa yang mengikuti proses verifikasi dan validasi.

Mahasiswa calon penerima KIP-K saat mengikuti Verifikasi dan Validasi (Verval) Penetapan Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2024 di Aula Kampus I UM Bulukumba, Selasa (22/10/2024).

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya serta terima kasih kepada tim verifikator dari LLDIKTI Wilayah IX atas dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan dalam proses verifikasi dan validasi. Beliau menekankan bahwa verifikasi ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa beasiswa KIP-K disalurkan kepada mahasiswa yang tepat dan layak.

“Kami sangat mengapresiasi upaya dan kerja keras tim verifikator dalam proses verifikasi ini. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa beasiswa KIP-K jatuh ke tangan yang tepat, dan para penerimanya benar-benar siap menjalankan kewajibannya dengan baik,” ujar Dr. Jumase. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada tim verifikator yang telah berperan penting dalam memastikan kelancaran proses ini,” tambahnya.

Sementara itu Sitti Rahmawati, tim verifikator LLDIKTI Wilayah IX, mengingatkan para mahasiswa penerima KIP-K bahwa ada beberapa kewajiban yang harus mereka penuhi. Di antaranya, mahasiswa tidak diperbolehkan cuti kuliah, harus menjaga nama baik kampus, serta tidak terlibat dalam tindak pidana.

“Mahasiswa penerima KIP-K harus memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, selain itu harus menjaga nama baik kampus, serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Belmawa,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pencairan dana KIP-K dijadwalkan pada bulan November, dan mengimbau agar mahasiswa menggunakan dana (biaya hidup) tersebut dengan bijaksana, tidak berlebihan, serta menabung jika memungkinkan.

“Dana yang kalian terima harus digunakan dengan bijak. Hindari pengeluaran yang tidak perlu, dan jika bisa, sisihkan sebagian untuk ditabung atau membantu usaha orangtua,” tambahnya.

Foto bersama Rektor UM Bulukumba, Tim verifikator LLDIKTI Wilayah IX, dan mahasiswa dari empat perguruan tinggi.

Melalui verifikasi dan validasi ini, diharapkan mahasiswa penerima KIP-K bisa mematuhi aturan yang berlaku, tunduk dan patuh pada Undang-undang, menjaga nama baik kampus, serta terus berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Setelah proses verifikasi berkas administrasi, tim verifikator melanjutkan survei lapangan ke rumah-rumah calon penerima KIP-K.

UM Bulukumba Ikuti Pelatihan Bahasa Indonesia Lingkup PTMA se-Provinsi Sulsel

WARTASULSEL – Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) turut berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Bahasa Indonesia yang ditujukan bagi para konseptor surat dinas di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung dari Rabu, 9 Oktober hingga Jumat, 11 Oktober 2024, di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar.

Mahdul, S.Pd., yang menjabat sebagai kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK) Universitas Muhammadiyah Bulukumba, menjadi perwakilan dalam pelatihan ini. Ia menilai bahwa pelatihan tersebut menjadi kesempatan penting untuk memperkuat kemampuan administratif di kampus. “Pelatihan ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas tata kelola administrasi di lingkungan PTMA,” tambahnya.

Mahdul juga berharap agar pelatihan ini dapat menambah wawasan terkait penyusunan surat dinas yang lebih sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. “Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan wawasan baru dalam penyusunan surat dinas yang lebih sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,”ungkap Mahdul.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas administrasi di lingkungan PTMA, khususnya dalam penulisan dan penyusunan surat dinas. Materi yang disampaikan oleh narasumber juga sangat bermanfaat, menurut Mahdul. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan kami dalam menyusun dokumen resmi di kampus,”tutupnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Sulawesi Selatan dapat meningkatkan kualitas administrasi dan tata kelola yang lebih profesional.

Kepala Lembaga CSSC UM Bulukumba menjadi Koordinator Forum BKK di 5 Kabupaten se-Sulawesi Selatan

WARTASULSEL – Kepala Lembaga Counseling Soft Skill Center (CSSC) dan Pusat Kajian Wanita (PKW) Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) Dr. Andi Nurhikmah, M.Pd., resmi ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (BKK) tingkat Perguruan Tinggi Provinsi Sulawesi Selatan. Penunjukan ini berlangsung dalam acara penandatanganan kerjasama antara perguruan tinggi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh 22 perguruan tinggi serta sejumlah perwakilan perusahaan, Kamis (17/10/2024).

Sebagai Koordinator Wilayah, Dr. Nurhikmah akan mengoordinasikan Forum Komunikasi BKK dengan cakupan lima kabupaten, yaitu Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Selayar. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan industri untuk memastikan bahwa lulusan siap bersaing di dunia kerja.

“Amanah ini merupakan tanggung jawab yang besar untuk memastikan setiap lulusan dari perguruan tinggi di wilayah kami memiliki keterampilan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri,” ungkap Dr. Nurhikmah. Beliau menekankan bahwa penunjukan ini akan menjadi langkah penting untuk memperkuat koneksi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, sehingga lulusan lebih siap memasuki dunia kerja.

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas penunjukan Dr. Andi Nurhikmah. Ia berharap dengan terpilihnya perwakilan dari UM Bulukumba sebagai Koordinator Forum BKK, dapat meningkatkan kualitas lulusan dan membuka lebih banyak peluang kerja.

“Penunjukan ini membuktikan komitmen UM Bulukumba dalam menciptakan lulusan yang memiliki daya saing tinggi. Saya yakin di bawah kepemimpinan Dr. Nurhikmah, Forum BKK ini akan semakin berkembang dan mampu menjalin kerjasama yang lebih baik dengan industri,” kata Dr. Jumase.

Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan, turut memberikan dukungannya terhadap kolaborasi ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting dalam menurunkan angka pengangguran di Sulawesi Selatan.

“Kerjasama ini bukan hanya tentang melatih mahasiswa di kampus, tapi juga tentang membangun koneksi langsung antara perguruan tinggi dan perusahaan. Ini adalah kunci untuk mempersiapkan lulusan yang benar-benar siap kerja,” ujar Prof. Zudan. Ia berharap inisiatif ini bisa terus berlanjut demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Sulawesi Selatan.

Ke depan, Dr. Nurhikmah akan fokus pada peningkatan kualitas program pelatihan dan memperkuat kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di lima kabupaten tersebut. Sebagai koordinator, Dr. Andi Nurhikmah berharap posisi ini dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi mahasiswa dan alumni.

“Terpilih sebagai koordinator merupakan sebuah kehormatan bagi saya, dan saya berharap dapat memaksimalkan peran ini untuk mendorong percepatan link and match antara dunia pendidikan tinggi dan dunia usaha,” jelas Dr. Nurhikmah.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang mempersiapkan mahasiswa tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk menciptakan peluang kerja baru sebagai wirausahawan muda di Sulawesi Selatan,” tutupnya.

Dengan adanya penunjukan ini, diharapkan Forum Komunikasi BKK dapat berperan lebih aktif dalam mempersiapkan mahasiswa dan alumni untuk terjun ke dunia kerja, serta menjadi mitra strategis bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas di Sulawesi Selatan.

Perkuat Entrepreneur Muda dari Perguruan Tinggi, Rektor UM Bulukumba Tandatangan MoU dengan Pemprov Sulsel

WARTASULSEL – Rektor Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba), Dr. H. Jumase Basra, M.Si., menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Jayadi Nas. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan disaksikan langsung oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan. Kegiatan ini dihadiri oleh 22 perguruan tinggi se-Sulawesi Selatan beserta sejumlah perwakilan perusahaan sebagai mitra pengguna tenaga kerja, Kamis (17/10/2024).

Dr. Jumase menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan penandatanganan kerjasama ini. Ia berharap kesepakatan tersebut dapat menjadi dasar yang kuat dalam mendukung peningkatan kualitas mahasiswa dan alumni melalui kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kerjasama ini diharapkan dapat membina dan meningkatkan kualitas mahasiswa dan alumni agar mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha atau mudah terserap di dunia kerja,”ujarnya. Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Universitas Muhammadiyah Bulukumba untuk mencetak entrepreneur muda dari kalangan perguruan tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Jayadi Nas, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai langkah pemerintah provinsi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja dari perguruan tinggi agar siap memasuki dunia kerja atau menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan wirausaha.

“Saat ini, jumlah pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai lebih dari 45.000 orang, sehingga kami berharap kerjasama ini dapat menjadi langkah untuk menekan angka pengangguran,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa program pelatihan dan pemagangan yang melibatkan perguruan tinggi dan sektor perbankan ini bertujuan untuk menyelaraskan kompetensi mahasiswa dengan kebutuhan dunia kerja.

Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan, dalam arahannya, menyatakan bahwa upaya penurunan angka pengangguran di Sulawesi Selatan tidak cukup hanya dengan pelatihan di kampus. “Perlu ada inisiasi mempertemukan perguruan tinggi sebagai penyedia tenaga kerja dan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan serius untuk mewujudkan Indonesia Emas dan Sulawesi Selatan Emas di masa depan,”tegasnya.

Selain penandatanganan kerjasama, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus (BKK) tingkat Perguruan Tinggi Provinsi Sulawesi Selatan. Dr. Andi Nurhikmah, M.Pd., yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Counseling Soft Skill Center (CSSC) dan Pusat Kajian Wanita (PKW) Universitas Muhammadiyah Bulukumba, ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Lingkup kerjanya mencakup lima kabupaten: Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Selayar.

Dr. Nurhikmah menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang siap kerja. “Dengan adanya Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus ini, kami berharap dapat membangun jejaring yang lebih kuat antara perguruan tinggi dan perusahaan, serta memberikan bimbingan yang lebih intensif bagi mahasiswa dan alumni agar siap menghadapi dunia kerja,” tuturnya.

Ke depan, Dr. Nurhikmah akan fokus pada peningkatan kerjasama antara perguruan tinggi dan perusahaan, serta sosialisasi program Bursa Kerja Khusus (BKK) di setiap perguruan tinggi di wilayah tersebut.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan dunia usaha, sehingga lulusan perguruan tinggi dapat lebih siap menghadapi dunia kerja serta berkontribusi dalam pengurangan angka pengangguran di Sulawesi Selatan,” tutup Dr. Nurhikmah.

Dosen UM Bulukumba Berhasil Raih Penghargaan Special Mention dalam Lomba Menulis ISDS 2024

WARTASULSEL – Bulukumba, Syayyidina Ali, S.Pd., M.Hum., dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba), meraih penghargaan juara special mention dalam lomba menulis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Institute for Strategic and Development Studies (ISDS) tahun 2024. Lomba ini mengusung tema Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea bagi Perdamaian Dunia dan diikuti oleh 590 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan diikuti oleh akademisi, mahasiswa, peneliti, jurnalis, serta kalangan profesional dari berbagai latar belakang.

Adapun tiga juri yang menilai naskah adalah Staf Khusus KSAL Laksamana Muda Julius Widjojono, Associate Professor in International Relations di Universitas Padjajaran, President University, dan Universitas Pertahanan Teuku Rezasyah Ph.D, serta Co-Founder ISDS Edna C Pattisina.

Syayyidina Ali mengangkat artikel berjudul Nuklir Korea: Pemicu Destabilisasi Global di Tengah Harapan yang Kian Memudar, yang berhasil menarik perhatian dewan juri. Artikel ini menyoroti dampak ancaman nuklir dari Korea Utara terhadap stabilitas global serta harapan dunia dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Atas prestasinya, Syayyidina Ali menerima hadiah berupa uang tunai dan sertifikat dari ISDS. Rektor UM Bulukumba Dr. H. Jumase Basra, M.Si. mengungkapkan apresiasi terhadap pencapaian tersebut, “Kami bangga dengan prestasi yang diraih oleh Syayyidina Ali. Ini adalah bukti bahwa dosen-dosen kita mampu bersaing di kancah nasional dan berkontribusi dalam isu-isu global yang relevan. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UM Bulukumba,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (15/10/2024).

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si.

Syayyidina Ali menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang diraih. “Saya bersyukur dapat menerima penghargaan ini. Penulisan artikel ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang upaya untuk menyampaikan pesan penting mengenai dampak ancaman nuklir terhadap perdamaian dunia. Saya berharap karya ini dapat membuka dialog dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan global,” ujarnya.

Lomba ini menjadi wadah bagi para penulis untuk menggali isu-isu strategis global, khususnya dalam konteks keamanan internasional dan perdamaian dunia. Syayyidina Ali berharap artikel yang ia tulis dapat menjadi bahan refleksi bagi masyarakat luas tentang pentingnya menciptakan dunia yang bebas dari ancaman nuklir.

UM Bulukumba Sosialisasikan Program RPL di Kec. Rumbia, Jeneponto

WARTASULSEL – Bulukumba, Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) melakukan sosialisasi terkait program penerimaan mahasiswa melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Senin (14/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih mendalam kepada masyarakat terkait peluang pendidikan bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja dan keterampilan, yang dapat diakui sebagai bagian dari kredit akademik di jenjang pendidikan tinggi.

Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari UM Bulukumba, guru, tokoh masyarakat, serta warga setempat yang memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan. Dalam kegiatan ini, pihak UM Bulukumba memaparkan mekanisme penerimaan mahasiswa melalui jalur RPL, yang memungkinkan para calon mahasiswa dengan pengalaman profesional atau pelatihan tertentu untuk mendapatkan pengakuan terhadap pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya.

“Program RPL ini merupakan salah satu wujud komitmen UM Bulukumba dalam mendukung peningkatan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, terutama mereka yang telah memiliki pengalaman kerja namun belum sempat melanjutkan pendidikan formal,” ujar ketua pengelola RPL UM Bulukumba, Ilmar Andi Achmad, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meraih gelar S1 yang sesuai dengan bidangnya sehingga bisa meningkatkan kompetensi dan daya saing di dunia kerja.

Ketua Pengelola RPL, Wakil Ketua Pengelola RPL, dan Ketua Bidang Promosi dan Sosialisasi RPL

Sementara itu Dr. Anugerah Febrian Syam, M.Pd., Ketua Bidang Promosi dan Sosialisasi RPL UM Bulukumba mengatakan bhawa mahasiswa bisa lulus dalam waktu yang relatif singkat.
“Mahasiswa berpeluang menyelesaikan studi hingga meraih gelar S1 hanya dalam waktu dua semester bahkan satu semester, tergantung pada pengakuan yang didapatkan sebab capaian pembelajaran tinggi tidak hanya didapatkan dari perkuliahan namun bisa dari pengalaman kerja, sertifikat pelatihan, jenjang karir, dan kompetensi”, jelasnya.

Arifin, S.Pd.i, salah satu mahasiswa yang telah terdaftar dalam program RPL di UM Bulukumba, turut membagikan pengalamannya mengenai program tersebut. “Saya merasa sangat terbantu dengan adanya program RPL ini. Sebagai seseorang yang sudah bekerja dan memiliki pengalaman di bidang pendidikan, program ini memberi kesempatan bagi saya untuk melanjutkan studi tanpa harus memulai dari awal seperti mahasiswa reguler,” ungkap Arifin.

Sosialisasi ini juga menjadi sarana diskusi antara pihak kampus dan masyarakat Kecamatan Rumbia. Warga yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya langsung mengenai prosedur pendaftaran, persyaratan, dan berbagai keuntungan mengikuti program RPL.

Sosialisasi dengan guru yang ada di Kecamatan Rumbia, Jeneponto

Dengan adanya program RPL ini, UM Bulukumba berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat Kabupaten Jeneponto untuk meraih pendidikan tinggi yang berkualitas. Program ini mendorong pemerataan akses pendidikan dan peningkatan mutu sumber daya manusia di wilayah Sulawesi Selatan.

Melalui program ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan formal dengan pengakuan terhadap pengalaman yang telah dimiliki, sehingga tercipta sumber daya manusia yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan daerah.

Mahasiswa UM Bulukumba Lolos Program MSIB di Kalimantan Tengah

WARTASULSEL – Menteri Pertanian (Mentan) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., melakukan pelepasan nasional mahasiswa yang akan mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di Saung P3A Balai Wilayah Sungai (BWS), Kalimantan Tengah, Jumat (27/9/2024).

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program ini dalam menciptakan generasi petani muda yang terampil. “Program MSIB merupakan langkah strategis untuk membangun minat generasi muda dalam sektor pertanian. Dengan adanya pengalaman praktik di lapangan, mahasiswa akan lebih siap untuk berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia,” katanya.

Salah satu mahasiswa yang berhasil lolos adalah Nurul Syarif, dari Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba). Nurul mengikuti program tersebut selama satu semester, yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian modern.

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., memberikan apresiasi atas pencapaian ini. “Keberhasilan Nurul membawa nama baik UM Bulukumba ke tingkat nasional. Kami bangga dengan prestasi ini dan berharap semoga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (30/09/2024).

Sementara itu, Ketua Program Studi Peternakan, Ulva Dianasari, S.Pt., M.Si., menyampaikan harapannya agar Nurul dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensinya. “Saya berharap, melalui program MSIB ini, mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, serta memperoleh pengalaman nyata agar lebih siap menghadapi dunia kerja di masa depan,” ungkapnya.

Nurul juga mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya dalam mengikuti program ini. “Saya sangat bersyukur bisa terpilih dalam program MSIB. Ini merupakan kesempatan besar bagi saya untuk belajar langsung di lapangan dan memahami dunia kerja yang sebenarnya, terutama dalam bidang pertanian modern. Saya berharap bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat selama program ini di masa depan,” ujarnya.

Nurul Syarif Mahasiswa Prodi Peternakan UM Bulukumba

Program MSIB ini memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pengembangan teknologi pertanian modern, bekerja sama dengan mentor dan praktisi berpengalaman di lapangan. Program ini diharapkan dapat memperkuat peran mahasiswa dalam mendukung produktivitas dan keberlanjutan pangan nasional.

Harianto Kembali Dilantik sebagai Kaprodi Ilmu Aktuaria UM Bulukumba

WARTASULSEL, Bulukumba – Rektor Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba), Dr. H. Jumase Basra, M.Si., kembali melantik Harianto, S.E., M.M. sebagai Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) periode 2024-2028. Ini merupakan kali kedua Harianto dipercaya untuk menjadi ketua Prodi Ilmu Aktuaria, Rabu (25/09/2024).

Dalam pelantikan yang berlangsung khidmat di Lecture Theatre, Rektor UM Bulukumba menyampaikan pesan dan harapannya kepada Ketua Prodi yang dilantik. “Kami berharap di periode kedua ini, saudara dapat terus menjaga komitmen, integritas, dan terus berupaya melakukan inovasi di Prodi Ilmu Aktuaria, sehingga lulusan kita tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Jumase.

Harianto, ketua Prodi Ilmu Aktuaria mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kembali oleh pihak universitas. “Dilantiknya saya untuk kedua kalinya sebagai Ketua Prodi Ilmu Aktuaria adalah sebuah kehormatan sekaligus amanah besar. Saya akan terus bekerja keras untuk mendorong pengembangan prodi ini agar semakin maju dan siap bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.

Ia juga menambahkan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan program kerja ke depan. “Kami berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta. Dukungan penuh dari pimpinan universitas, fakultas, dosen, dan tenaga kependidikan akan menjadi fondasi kuat bagi kami untuk mencapai tujuan pengembangan prodi Ilmu Aktuaria,” tambah Harianto.

Senada dengan rektor, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Bulukumba, H. Andi Achmad Dansi, S.Pd., M.M. menyampaikan harapan agar kolaborasi dengan dengan berbagai sektor terus diperkuat. “Kami berharap saudara dapat meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, sehingga lulusan Prodi Ilmu Aktuaria selain memiliki kompetensi akademik, juga siap bersaing di dunia kerja yang semakin kompleks,” ucap Dansi.

UM Bulukumba Sukses Adakan Pembekalan MKWK : Kembangkan Kreativitas, Inovasi, dan HOTS Mahasiswa

WARTASULSEL, Bulukumba- Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba), melalui Lembaga Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (P4), sukses menggelar kegiatan pembekalan Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) untuk Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium KH. Ahmad Dahlan, Senin (23/09/2024). Mengusung tema “Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Proyek MKWK”. MKWK terdiri dari Agama Islam, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Pancasila. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa menginternalisasi nilai-nilai Pancasila serta meningkatkan kemampuan kolaborasi dan inovasi.

Wakil Rektor II, Yuliartati, S.E., M.M. dalam sambutannya, mengapresiasi peran Lembaga P4 dalam menyelenggarakan kegiatan penting ini. “Saya sangat menghargai langkah P4 yang terus berupaya memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi mereka melalui pembekalan MKWK ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yuliartati juga menekankan pentingnya interaksi lintas program studi di lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). “Meskipun berasal dari prodi yang berbeda, mahasiswa diharapkan dapat saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama untuk memecahkan masalah melalui pembelajaran MKWK berbasis proyek . Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk memperkaya wawasan dan keterampilan, sehingga dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan bervariasi,” jelasnya.

Wakil Rektor I, Dr. Hj. A. Sumrah, AP, M.Si., juga memberikan pandangannya bahwa pembelajaran MKWK berbasis proyek merupakan wadah yang baik bagi mahasiswa untuk menerapkan pembelajaran kolaboratif. “Dengan adanya proyek ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari dosen, tetapi juga belajar satu sama lain. Ini adalah langkah yang baik untuk menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan partisipatif,” ujarnya.

Ia juga berharap pembelajaran MKWK berbasis proyek dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori agar bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam proyek nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah kesempatan emas untuk membangun karakter dan kepemimpinan yang dibutuhkan di masa depan,” tuturnya

Kegiatan ini diikuti oleh 98 mahasiswa FKIP semester 1 yang berasal dari empat program studi, yakni Pendidikan Non Formal (PNF), Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Biologi yang dibagi dalam beberapa kelompok bersama dosen pembimbing masing-masing. Para peserta diharapkan dapat berkolaborasi dalam proyek-proyek yang mengasah kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kolaboratif.

Kepala P4, Andi Andriyani Asra, S.Pd., M.Pd. selaku penanggungjawab kegiatan menyampaikan bahwa tujuan dari pembekalan pembelajaran MKWK berbasis proyek adalah untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills atau HOTS) mahasiswa. “Melalui tugas proyek ini, kami berharap mahasiswa dapat mengatasi kesenjangan antara teori dan praktik serta menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proyek yang akan dilaksanakan mahasiswa dapat berupa seminar, sosialisasi, penelitian, pembuatan film, dan lain-lain. “Kami berharap proyek ini dapat menciptakan dampak positif yang nyata. Luarannya juga akan mencakup seminar hasil, banner, dan video dokumentasi kegiatan, yang semuanya akan membantu mahasiswa dalam mempresentasikan hasil kerja mereka dengan lebih efektif,” jelasnya.

Ia juga berharap mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam menjalani perkuliahan, mampu bekerja sama dengan baik, dan memiliki kemampuan untuk mempresentasikan ide-ide mereka terhadap isu-isu sosial masyarakat.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mengembangkan keterampilan praktis, tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk mempresentasikan ide-ide mahasiswa terkait isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat dan mampu berkolaborasi secara efektif,” tambahnya.

Salah satu peserta, Nuraisa Amna, mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Saya merasa kegiatan ini sangat bermanfaat karena kami didorong untuk berpikir kreatif dan belajar bekerja sama dengan teman-teman dari prodi lain. Ini menjadi pengalaman berharga dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata ke depannya,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari kegiatan, masing-masing perwakilan MKWK memperkenalkan mata kuliah wajib kurikulum, yang dimoderatori oleh Andi Alfina Listya Ningrum, S.Pd., M.Pd.

Pengenalan tersebut mencakup:

– Pengenalan mata kuliah Agama Islam oleh Supriadi, S.Pd., M.Pd.


– Pengenalan mata kuliah Kewarganegaraan oleh Ridha Ichwanty Sabir, S.Pd., M.Pd.


– Pengenalan mata kuliah Bahasa Indonesia oleh Andi Andriyani Asra, S.Pd., M.Pd.


– Pengenalan mata kuliah Pancasila oleh St. Hajar, S.Th.I., M.Si.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UM Bulukumba untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang sesuai dengan nilai-nilai Agama dan Pancasila. “Kami berharap mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan nyata, sehingga mampu menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tutup Andriyani.

 

Penelitian Fundamental Reguler UM Bulukumba: Upaya Berdayakan Anak Tidak Sekolah di Desa Wisata Ara

WARTASULSEL, Bulukumba – Sebagai langkah memberdayakan remaja tidak sekolah, Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) melalui skema Penelitian Fundamental Reguler dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia telah merampungkan penerapan model Bilingual Storynomics Tourism di Desa Wisata Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (21/09/2024).

Puncak pelaksanaan penelitian yang digelar di Kantor Desa Ara, dilaksanakan oleh Tim Peneliti dengan Ketua Dr. Andi Nurhikmah, S.Pd., M.Pd. didampingi oleh Dr. Anugerah Febrian Syam, S.Pd., M.Pd., Andi Eritme Yustika Abrar, S.Pd., M.Pd. dan Syayyidina Ali, S.Pd., M.Hum. dari UM Bulukumba.

Ketua tim, Dr. Nurhikmah, dalam kesempatan itu menyampaikan, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih jauh bagaimana model bilingual storynomics tourism mampu memperkuat kesadaran akan pentingnya mengembangkan wisata lokal sekaligus melibatkan anak tidak sekolah sebagai remaja sadar wisata dalam mengenal dan mendalami sejarah tempat pariwisata di daerahnya sekaligus memahami nilai-nilai budaya yang terkandung.

“Seluruh tim peneliti yakin bahwa nilai-nilai sejarah dan ekologi budaya tempat wisata yang turun temurun secara lisan diketahui oleh masyarakat di kecamatan Bontobahari dan sekitarnya dapat menjadi landasan kuat untuk mengembangkan program-program kesadaran wisata yang lebih efektif menjangkau pihak luar dan sesuai dengan nilai-nilai lokal,” ucapnya.

Dr. Anugerah, salah seorang tim peneliti mengatakan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pemberdayaan remaja tidak sekolah, dengan mengedepankan keterampilan berbahasa dalam mempromosikan nilai-nilai sejarah, situs, dan ritus tempat wisata lokal yang memang sangat kaya di Kabupaten Bulukumba ini.

“Penelitian ini juga membukukan cerita rakyat, mitos, nilai-nilai sejarah, dan cerita unik dari tempat wisata yang selama ini hanya tersampaikan secara lisan yang bertujuan untuk menjadi medium promosi wisata lokal,” lanjutnya.

Eritme anggota peneliti lainnya mengungkapkan, partisipasi aktif masyarakat, baik dari pemerintah desa Ara, komunitas lingkar remaja, remaja putus sekolah, dan kelompok sadar wisata, maupun Yayasan Pendidikan Anugerah Syam dan PKBM Afsana sebagai mitra Dinas Pendidikan dan UNICEF untuk program pengembalian anak tidak sekolah ke sekolah menunjukkan bahwa isu pemberdayaan remaja putus sekolah dan pelestarian wisata lokal merupakan perhatian bersama yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

“Model storynomics tourism ini tidak hanya mengingatkan kita tentang besarnya potensi alam wisata di Bulukumba, tetapi juga menyadarkan kita betapa kayanya budaya dan nilai-nilai sejarah yang terkandung yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara, sebutnya.

Syayyidina yang juga tim peneliti, menambahkan bahwa bilingual storynommics tourism memiliki peranan penting dalam membentuk set skill keterampilan dwibahasa yang efektif diterapkan untuk tujuan pariwisata.

“Dalam konteks ini, bilingual storynomics tourism dapat menjadi kunci untuk membangun kesadaran wisata daerah yang berkelanjutan, di Kabupaten Bulukumba” jelas Syayyidina Ali.

Sementara itu, Kepala Desa Ara Dr. H. Amiruddin Rasyid, M.Pd. menyampaikan pentingnya memahami nilai-nilai sejarah dan aspek cerita terkait wisata di daerah ini karena mengajarkan kita untuk menjaga budaya bersama dan memperkuat kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai yang menjadi keunikan di daerah ini yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya.

“Dengan adanya penelitian ini memberi makna mendalam yang relevan dalam konteks perubahan global saat ini, di mana generasi muda harus menyadari bahwa alam merupakan warisan yang harus dijaga demi kelangsungan hidup di masa depan,” ujarnya.

Dilain pihak, Ketua Yayasan Pendidikan Anugerah Syam (YPNUSA) Dra. Bau Dahniar, M.Si. yang menaungi remaja tidak sekolah, merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini sehingga remaja tidak sekolah menjadi sadar sekaligus bangga dapat terlibat dan berpartisipasi dalam program wisata desa yang muaranya untuk memberikan keterampilan dan kecakapan hidup yang menunjang kualitas pendidikan dan akses belajar bagi para remaja putus sekolah.

Sedangkan, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Muhammad Akil, S.Sos., M.Si., di Gedung Pinisi Kantor Dinas Pariwisata menyampaikan bahwa upaya mengintegrasikan pelestarian dan penngembangan tempat-tempat wisata di Bulukumba telah dilakukan dan berupaya terus menggiatkan program berkelanjutan sehingga mampu menjangkau seluruh tempat wisata yang ada di Bulukumba.

“Namun, model storynomics tourism dengan pendekatan dwibahasa ini diharapkan mampu mengisi aspek yang memang belum disentuh dan bisa menjadi faktor lenting dalam melestarikan nilai-nilai sejarah, budaya, cerita, dan kisah dibalik tempat wisata tersebut,” katanya pada Jumat (20/09/2024).

Rangkaian pelaksanaan penelitian dengan judul “Incorporating Local Culture into Bilingual Storynomics Tourism to Develop E-Learning Module for Non-School Adolescents” juga melibatkan mahasiswa UM Bulukumba (Fahmi Aulia, Astria Amanda, Nurul Afifa Tunnisa, Yuli Yandira, Edwin, Al Ansar, dan Ince Nuraziza Imana). Keterlibatan mahasiswa sebagai pendamping remaja tidak sekolah dalam melatih keterampilan dwibahasa ini mendapat rekognisi SKS sesuai capaian penelitian. Selain itu, penelitian ini terlaksana dengan melibatkan berbagai tokoh dari sektor pariwisata dan pemberdayaan anak tidak sekolah, termasuk Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba, Pemerintah Desa Ara, Yayasan Pendidikan Anugerah Syam (YPNUSA), PKBM Afsana, Komunitas Lingkar Remaja, Penggiat Wisata, Praktisi Budaya, serta Kelompok sadar wisata.