Jakarta, Wartasulsel – Pasca peristiwa terbakarnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Royce 1 di Selat Sunda, hingga saat ini TNI AL masih melaksanakan pengamanan dengan mengerahkan sejumlah unsur di wilayah perairan Banten, Senin (08/05). KRI Kurau-865, Patkamla Panaitan dan RHIB Peucang tengah dikonsentrasikan di wilayah tersebut.
Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin bersama Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar dan sejumlah pejabat terkait meninjau langsung kondisi kapal dengan menggunakan RHIB Peucang dan Patkamla Panaitan, guna memastikan bahwa api sudah benar-benar padam dan tidak ada korban jiwa pasca peristiwa tersebut.
Insiden terbakarnya KMP Royce 1 berawal pada Minggu, 7 Mei lalu, pukul 15.04 WIB, kapal tersebut izin ke LPS karena di atas kapal terjadi insiden kebakaran dan meminta bantuan Tug Boat untuk penanganan segera. Pukul 15.10 WIB izin LPS kembali karena kemudi kapal sudah tidak berfungsi dan satu mesin mati. Pukul 15.16 WIB, KMP Royce 1 berlabuh jangkar di koordinat (-5.937150°, 105.957080°).
Merespon kondisi darurat, TNI AL langsung mengerahkan personel Lanal Banten dan unsur patroli di area perairan Selat Sunda, yaitu KRI Leuser-924, serta RHIB Peucang guna melaksanakan evakuasi terhadap korban ke Pantai Indah Kiat. Selain itu juga berkoordinasi dengan KSOP Kelas I Banten dan VTS Merak untuk mengeluarkan Notice To Marine kepada kapal-kapal yang melintas di Perairan Selat Sunda.
Ditempat terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali telah menekankan kepada seluruh satuan TNI AL untuk terus meningkatkan kesiapan dan kesiagaan personel dan unsur KRI, terlebih merespon kondisi kedaruratan yang terjadi di tengah masyarakat.