Pemerintah Tak Berkutik Lakukan Penertiban Terkait Lapak Liar Karena Diduga Dibekingi Kapolsek Mariso

Wartasulsel.org, Makassar Sulsel- Dugaan Kasus Pungutan Liar terhadap sejumlah lapak liar di atas fasilitas umum (Fasum) yang di alih fungsikan dan di per sewakan senilai Jutaan Rupiah, selama kurang lebih 2 Tahun ini, masih di kelola oleh Ibu Tantia, Pemilik Toko Bahan Bangunan Aneka Sarana yang beralamat di Jalan Opu Daeng Siradju (eks Jalan Cenderawasih) Kelurahan Mattoanging Kecamatan Mariso Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Meskipun Kasus dugaan Pungli ini telah di laporkan kepada Instansi Pemerintah setempat dan telah melakukan beberapa kali mediasi, bahkan tim gabungan Kecamatan Mariso bersama Instansi Terkait yang turun lansung ke lokasi dan memberikan Surat Teguran sebanyak 3 (tiga) kali untuk dilakukan Penertiban, namun Pemilik Toko Bahan Bangunan tetap saja keras kepala dan mengabaikan Surat Teguran Pemerintah terkait Penertiban tersebut.

Namun, waktu Penertiban yang sudah beransur cukup lama dan menuai tanda tanya, hingga Tim Awak Media kembali menemui camat Mariso, Aswin Kartapati untuk dikonfirmasi mengatakan, bahwa dugaan Kasus Pungli yang terjadi di Wilayahnya, saat ini telah di serahkan ke Kapolsek Mariso, Kompol I Wayan Suanda, dari hasil pertemuan Tripika Kecamatan Mariso, namun ironisnya, Kapolsek Mariso, saat hendak ditemui oleh sejumlah Awak Media, tidak mau di konfirmasi mengenai hal itu dan seakan menolak Penertiban di depan Toko Bahan Bangunan Aneka Sarana yang menyewakan sejumlah lapak di atas Fasum.

Dari hasil konfirmasi, Kapolsek mariso Kompol I Wayan Suanda melalui WhatsApp (WA) mengatakan, bahwa jangan konfirmasi ke saya karena itu bukan ranah Kepolisian, itu urusan Parkir dan Pajak silahkan ke Kotamadya. Tidak usah ketemu dengan saya karena terkait itu saya sudah jelaskan kalau membahas masalah itu saya tak mau berkomentar, “ujarnya.

Bukti Percakapan Via WhatsApp

Selain itu, Kapolsek Mariso, Kompol I Wayan Suanda saat berkomunikasi melalui via telepon, dengan camat Mariso menegaskan jika ingin melakukan Penertiban, harus juga menertibkan Wilayah Kecamatan Mamajang, dimana Wilayah Kecamatan Mamajang bukanlah Wilayah dari Kecamatan Mariso, sementara waktu mediasi kemarin, Penertiban akan di lakukan, di depan Toko Bahan Bangun Aneka Sarana yang mempersewakan sejumlah lapak di atas fasum, di atas Trotoar dan Badan Jalan di Wilayah Kecamatan Mariso.

Sejumlah warga yang dijadikan sumber, menilai Pemerintah seakan menutup mata dan tidak berkutik menghadapi Pemilik Toko Bahan Bangunan yang seenaknya mengalih fungsikan Fasum milik Pemerintah Kota Makassar.

Lambatnya Penertiban oleh Pemerintah itu juga seakan menjadi tanda tanya warga yang berada di sekitar lokasi.

Sementara Fasum yang sebelumnya di kelola oleh pemerintah, dalam hal ini PD Pasar dan PD parkir kota Makassar, serta masyarakat setempat harus tersingkir oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengalihfungsikan Fasum sebagai lahan bisnis. (TIM)

Krisis Kebersihan: Dinas Terkait Tak Hiraukan Kontainer Sampah Meluap di Bontoharu

Wartasulsel.org, Selayar – Warga di jalan Poros Puskesmas Bontoharu kembali mengeluhkan tumpukan sampah yang meluap dari kontainer-kontainer yang ada di lingkungan mereka. Sudah beberapa hari, bahkan minggu, tumpukan sampah ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan dari dinas terkait.

Menurut salah satu warga, Supriyadi yang sehari – harinya melintasi wilayah ini menggunakan, kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar. “Setiap hari kami harus menghadapi bau busuk dan pemandangan yang tidak menyenangkan. Kami sudah berulang kali melaporkan masalah ini, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata dari pihak dinas kebersihan,” ujarnya.

Kondisi ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit. Sampah yang meluap menarik perhatian hewan-hewan liar seperti tikus dan lalat yang dapat menjadi vektor penyakit berbahaya.

Sementara itu, Iskandar selaku masyarakat setempat, dinas terkait belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak dinas kebersihan belum terlihat melakukan upaya pembersihan atau pengangkutan sampah di lokasi tersebut.

Warga berharap dinas terkait segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini demi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Kami hanya ingin lingkungan kami bersih dan sehat. Semoga dinas kebersihan segera bertindak,” tambah Iskandar

Masalah tumpukan sampah ini mencerminkan perlunya perhatian lebih dari pihak berwenang terhadap pengelolaan sampah di daerah tersebut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar tidak menimbulkan dampak yang lebih serius di kemudian hari.