Perkuat Lulusan Unggul, UM Bulukumba Gelar BAMA

Wartasulsel, Bulukumba – Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba menggelar program inovatif sebagai tanda langkah berkemajuan dalam implementasi nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Program tersebut, yang dikenal sebagai Baitul Arqam Mahasiswa Akhir (BAMA), diadakan untuk seluruh mahasiswa tingkat akhir sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai tersebut.

Sebanyak 80 mahasiswa tingkat akhir UM Bulukumba mengikuti BAMA angkatan 1 Tahun 2024 dengan tema “Sarjana Smart Mencerahkan Ummat dengan Kepribadian Nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan” yang akan dilaksanakan sebanyak 3 gelombang. Kegiatan BAMA dilaksanakan selama 2 hari 1 malam di kampus UM Bulukumba, terhitung 30-31 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan program wajib bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir sebelum melakukan yudisium dan wisuda sarjana.

Hal tersebut ditegaskan oleh Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si. saat membuka Baitul Arqam angkatan 1 Tahun 2024 di Auditorium KH. Ahmad Dahlan , Selasa (30/07/2024).

“Seluruh mahasiswa yang akan yudisium dan wisuda sarjana diwajibkan untuk mengikuti BAMA Agar nilai-nilai (Ilmu) yang didapatkan di Baitul Arqam, bisa diimplementasikan setelah lulus dari kampus UM Bulukumba. Maka mahasiswa diharapkan membawa nilai-nilai Kemuhammadiyahan dimanapun mereka berada,” tegasnya.

Senada dengan ketua panitia, Andi Marwan, S.Ag., M.Pd. mengatakan bahwa BAMA adalah salah satu program wajib yang diikuti oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah, selain mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di saat menjadi mahasiswa baru.

“Saat masuk menjadi mahasiswa dan disaat mau keluar, wajib mengikuti program ini, itu sudah menjadi ketentuan agar memiliki kesamaan pemahaman tentang Kemuhammadiyahan itu,” ucapnya.

Sedangkan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Dr. Husain Abdurrahman M.Pdi mengapresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya kegiatan perkaderan Baitul Arqam Mahasiswa Akhir (BAMA) UM Bulukumba.

“Saya mengapresiasi UM Bulukumba karena kegiatan ini dapat terlaksana. Semoga melalui kegiatan ini, nantinya mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dan ikut mensyiarkan kebesaran Allah SWT. agar kita semua menjadi orang-orang yang beriman dan bertaqwa serta dapat memajukan persyarikatan Muhammadiyah ,” paparnya.

Lebih lanjut, PWM Sulsel menyampaikan bahwa Islam benci kejahilan, Islam menjauhi kekufuran, dan Islam sangat menghendaki kemajuan, memerlukan modernisasi dan mendukung pembaharuan.

“Kita tidak boleh pasif tapi harus berpikir positif, kreatif dan solid sehingga mampu mengetahui perkembangan zaman dimana saja tanpa meninggalkan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)”, tutupnya.

Majelis Dikdasmen & Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah & PWM Sulawesi Selatan dan Enuma Indonesia Menyelenggarakan Refreshmen EdutabMu

WARTASULSEL, Makassar, Edutabmu phase II Sulawesi Selatan (SulSel) melaksanakan kegiatan Pelatihan Refreshment Guru Program EdutabMu yang dilaksanakan di Mini Hall FKIP Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan dihadiri oleh 12 perwakilan Sekolah Dasar yang telah melaksanakan program Edutabmu.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Erwin Akib, Ph.D selaku Ketua Majelis Dikdasmen PNF Muhammadiyah sulsel,  dr. Patnja Nur Wahidin selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) serta Didik Suhardi Ph.D selaku Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah sekaligus membuka kegiatan.

Dalam sambutannya, Erwin Akib mengatakan bahwa 12 sekolah perwakilan yang hadir dalam kegiatan dapat memanfaatkan momen yang ada. 12 sekolah penerima EdutabMu mengirimkan masing-masing sekolah Guru IT dan Guru Kelas Pengelola EdutabMu di Sulawesi Selatan.

“Harapannya, hasil dari program edutabmu ini dapat dikembangkan dan menambah jumlah sekolah dari yang telah ada. Agar pemahaman guru lebih maju dan paham terkait kemajuan teknologi” ucapnya

Selain itu, program pendidikan edutabmu ini dapat menjadikan para guru lebih melek terhadap teknologi. Dilihat dari minat anak-anak sudah melek terhadap teknologi informasi maka guru-guru pun harus melek terhadap teknologi.

“Para guru memasuki dunia anak untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh anak didik. 12 sekolah perwakilan menjadi sekolah percontohan dan ketika berhasil menjadi evaluasi dikdasmen untuk dikembangkan ke sekolah-sekolah lain.”  ucap dr. Patnja Nur Wahidin selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam sambutannya.

Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Muhammadiyah Didik Suhardi Ph.D juga mengatakan bahwa IT sudah menjadi kebutuhan dan menjadi hal yang dapat mempercepat proses manajemen. Dengan hadirnya Edutabmu ini, sebagai salah satu bahan untuk memperkaya, memperluas dan memperdalam mata pelajaran pada sekolah dasar.

“Hal ini juga dapat memberikan basic Numerik, jika basic numeriknya kuat. Bisa mempelajari mata pelajaran seperti matematika”, ungkapnya

Diakhir sambutannya, ketua majelis diksdasmen juga menyampaikan agar mengelola Muhammadiyah diniatkan sebagai ibadah kita dalam rangka mewujudkan generasi emas 2045.

Berikutnya pelatihan refreshment EdutabMu yang di dampingi intensif oleh Enuma Indonesia agar mendapatkan update pengembangan terbaru program EdutabMu.

Sekolah SDI BONELAMBERE 86 di Segel, ini respon Kadisdikpora Selayar

Wartasulsel, Selayar – Proses belajar mengajar di SD Inpres Bonelambere 86 Selayar terpaksa dihentikan untuk sementara, akibat aksi penutupan oleh pihak yang mengklaim dirinya sebagai pemilik tempat berdirinya gedung sekolah di Dusun Binanga Nipa, Desa Bontosaile, Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Rabu, 08 Maret 2023, kemarin.

Akibat dari aksi penutupan tersebut, semua siswa dan guru kembali ke rumahnya masing-masing sehingga proses belajar mengajar mengajar tidak terlaksana sebagaimana biasanya.

Hal tersebut diketahui saat babinsa Bontosaile, Sertu Abbas melihat, mendatangi dan menanyakan alasan anak sekolah berputar arah dari sekolah kembali ke rumahnya. Keterangan siswa SD itu bahwa sekolah mereka ditutup.

Sehingga Sertu Abbas mengambil tindakan mediasi pemilik lahan dan pihak sekolah, agar proses belajar mengajar dapat kembali dilaksanakan. Namun upaya itu tidak berhasil karena pihak pemilik lahan tetap pada pendiriannya, menuntut penyelesaian lahan yang diklaimnya.

Permasalah tersebut mendapat respon dari Kadis Disdikpora Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Mustakim saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan bahwa, hal itu sudah terjadi beberapa kali dilakukan oleh pemilik lahan dengan berbagai macam alasan.

“Oh iyye sudah beberapa kali itu ditutup oleh pemilik lahan dengan berbagai alasan, pernah dia tutup dengan alasan harus keluarganya yang jadi kepala sekolah kita penuhi, pernah juga ditutup kalau  ada bantuan bangunan kita penuhi juga, sekarang dia tutup karena meminta adanya permintaan pembebasan lahan,” jelasnya, Rabu (08/03).

Terkait peristiwa penutupan tersebut juga mendapat reaksi dari para pemerhati pendidikan, memberikan saran dan masukan dalam upaya penyelesaiaan masalah tersebut.

“Langkah yang kita tempuh adalah melaporkan ke pemerintah setempat seperti kepala Desa, Camat, dan pihak Kapolsek Pasimasunggu Timur untuk memediasi agar sekolah dapat dibuka kembali dan PBM dapat berjalan seperti biasa,” ungkap Muhammad.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, sebenarnya hal yang semacam ini cukup banyak namun kebetulan pejabat kepala sekolah masih mempunyai hubungan kekeluargaan dengan pemilik lahan sehingga mungkin tidak ada kasus seperti ini.

“Kalau menurut saya, supaya penyelesaian kasus ini bisa paten dan permanen, pihak yang merasa dirugikan pendidik dan peserta didik dalam hal ini pihak sekolah mengajukan gugatan sengketa non litigasi melalui mediasi BPN kabupaten sesuai peraturan menteri agraria tahun 2016. Dan pihak yang mengajukan gugatan adalah pihak wali murid atau ketua komite sekolah sebab kalau kepala sekolah karena PNS bisa saja pindah tugas atau hal hal non teknis lainnya,” ungkapnya.

Ini bukan untuk merampas hak milik orang lain tapi hanya untuk menyelesaikan dengan kepastian hukum jelas sehingga dikemudian hari tidak ada lagi masalah.

“Kenapa kita memilih non litigasi atau penyelesaian sengketa diluar pengadilan sebab anak-anak ini tetap harus sekolah dan kalau diselesaikan melalui pengadilan maka sekolah ini akan diberi police line dan tidak bisa digunakan sebelum sengketa ini selesai kalau saya seperti itu,” tutupnya.

Dikonfirmasi awak media via WhatsAppnya, kamis 09/03/2023, Camat Pasimasunggu Mawing mengatakan,Sudah dibuka pak cuma miskomunikasi karena Satu keluarga kepala sekolah dengan  yang menutup mungkin ada persoalan keluarga tapi sudah dimediasi dan alhamdulillah mereka sudah ngerti, Dan kami jg sdh sampaikan kalau jangan anak sekolah dikorbankan krn itu bkn hanya tanggungjawab pemerintah tapi juga tanggungjawab kita semua dan jgn hanya persoalan kecil dpt mengorbankan org banyak.
Solusi yg kami ambil dipertemukan kedua belah pihak dan diberikan arahan spt itu dan alhamdulillah mereka dapat menerima, serta Persoalan lahan Sekolah tersebut masih dioertanykan pihak Diknas. Ucap Camat Mawing via WhatsAppnya

Sekedar diketahui,informasi terakhir yang kami dapatkan bahwa proses belajar mengajar SD Inpres Bonelambere 86 Selayar kembali dibuka hari ini, Kamis (09/03).